Bankaltimtara

Apindo Kaltim Sebut Kesejahteraan Buruh, Butuh Ekosistem Usaha yang Sehat dan Berkelanjutan

Apindo Kaltim Sebut Kesejahteraan Buruh, Butuh Ekosistem Usaha yang Sehat dan Berkelanjutan

Ketua Apindo Kaltim, Abriantinus.-(Foto/Dok. Apindo)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Di tengah sorotan terhadap praktik outsourcing dan peringatan Hari Buruh Internasional, Asosiasi Pengusaha Indonesia Kalimantan Timur (Apindo Kaltim) menyampaikan pandangannya terkait upaya menyeimbangkan kepentingan dunia usaha dan kesejahteraan tenaga kerja.

APINDO menegaskan bahwa kesejahteraan buruh merupakan perjuangan universal yang harus dijaga dalam kerangka hukum dan proses demokrasi yang berlaku di Indonesia. 

Meski demikian, asosiasi ini mengingatkan pentingnya keberlangsungan usaha dan produktivitas perusahaan.

2 poin penting itu juga menjadi prasyarat utama dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA: Outsourcing juga Marak di Instansi Pemerintah, Pemprov Kaltim Punya 5.000 Tenaga Alih Daya

BACA JUGA: Hari Buruh 2025: Jurnalis Bukan Sekadar Penyampai Berita, AJI Samarinda Serukan Upah Layak

"Buruh yang sejahtera adalah buruh yang bekerja, bukan yang kehilangan pekerjaan," kata Abriantinus selaku Ketua APINDO Kaltim, dalam pernyataan tertulis yang diterima NOMORSATUKALTIM, pada Sabtu (3/5/2025).

Ia mengatakan bahwa hubungan industrial yang sehat tidak semata dibentuk melalui regulasi nasional.

Namun yang lebih penting yakni interaksi langsung antara pekerja dan pengusaha di tingkat perusahaan. 

Di sana, menurut Abriantinus, perlu dibangun semangat saling pengertian dan tanggung jawab bersama. 

BACA JUGA: Buruh Balikpapan Batal Turun ke Jalan, RDP Jadi Sarana Aspirasi May Day 2025

BACA JUGA: Orasi Prabowo di Peringatan Hari Buruh: Tegaskan Berantas Korupsi sampai Jadikan Marsinah Pahlawan Nasional

Harmoni antara pengusaha dan pekerja hanya dapat terwujud apabila kedua pihak menyadari adanya keberhasilan usaha, dan keberlanjutan kerja yang merupakan tujuan bersama.

"Dunia usaha membutuhkan produktivitas dan stabilitas tenaga kerja. Sementara pekerja membutuhkan lingkungan kerja yang layak, adil, dan memberi kepastian jangka panjang," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: