Kamboja-Thailand kembali Memanas di Perbatasan, KBRI Phnom Penh Imbau WNI Waspada
Tentara Kamboja berjaga di kawasan perbatasan Prey Chan, Banteay Meanchey, Kamboja, Agustus 2025 lalu.-Antara-
JAKARTA, NOMORSATUKALTIM - Kedutaan Besar RI (KBRI) Phnom Penh mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) di Kamboja waspada dan menaati imbauan otoritas terkait situasi keamanan di perbatasan Kamboja-Thailand.
“WNI agar menghindari atau membatasi perjalanan ke Provinsi Preah Vihear, Oddar Meanchey, dan Banteay Meanchey yang terdampak konflik,” kata KBRI Phnom Penh dalam pernyataan persnya dikutip dari Antara, Senin 8 Desember 2025.
KBRI menekankan agar WNI mengikuti informasi dari sumber resmi, termasuk otoritas Kamboja, media terpercaya, atau saluran resmi KBRI Phnom Penh.
WNI juga diminta mendaftar di portal Peduli WNI di www.peduliwni.kemlu.go.id untuk memudahkan komunikasi dengan KBRI Phnom Penh.
BACA JUGA: Trump Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Fasilitasi Perdamaian Thailand-Kamboja
Diketahui, Thailand melancarkan serangan udara pada Senin, 8 Desember 2025 dini hari menyusul bentrokan yang menewaskan 1 tentara Thailand dan melukai 4 lainnya di perbatasan.
KBRI menyatakan pihaknya terus memantau situasi dan memperkuat komunikasi dengan komunitas WNI di berbagai provinsi, termasuk mengikuti perkembangan ketegangan kedua negara melalui media.
Sementara itu, Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul mneyatakan, bahwa Thailand telah mengadopsi resolusi Dewan Keamanan Nasional (NSC) yang mengizinkan operasi militer baru di tengah meningkatnya ketegangan di perbatasan dengan Kamboja.
"Dalam mengumumkan resolusi NSC, pemerintah akan melaksanakan langkah-langkah yang telah disepakati," kata Charnvirakul, seperti dikutip portal berita Khaosod English.
BACA JUGA: Meski Sepakati Gencatan Senjata, Thailand dan Kamboja Masih Saling Tuduh Memulai Serangan
"Tindakan militer akan dilakukan dalam segala keadaan, tergantung pada kondisi situasi yang berkembang, dan kami berhak melakukan operasi militer terkait hal-hal lain yang diperlukan," katanya.
Juru bicara militer Thailand, Khaosod melaporkan, bahwa Kamboja melancarkan serangan udara ke pangkalan militer Anupong, sehingga Thailand membalasnya dengan serangan udara yang menargetkan infrastruktur militer Kamboja.
Sebelumnya, Kamboja dan Thailand menyepakati gencatan senjata tanpa syarat pada 28 Juli 2025, setelah baku tembak pada Mei 2025 menewaskan satu prajurit Kamboja, dan konflik meluas ke 12 titik perbatasan pada Juli 2025.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: antara
