Bankaltimtara

I Made Susana Panen Cuan dari Bisnis Jamur Tiram

I Made Susana Panen Cuan dari Bisnis Jamur Tiram

I Made Susana (kiri) usai memanen jamur tiram di rumahnya. -istimewa-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Berakar dari usaha peternakan, ia banting setir menekuni bisnis pertanian. Dari sinilah, Made Susana mulai dikenal sebagai pengusaha jamur tiram.  

Semua bermula pada 2004 silam. Awalnya Made memiliki usaha ayam broiler atau pedaging. Namun pada 2012, Made bergabung dengan program percontohan PT Kitadin pada 2012.

Di sana, ia terlibat dalam sistem pertanian terpadu atau Integrated Farming System (IFS). Yang memperkenalkannya pada berbagai jenis usaha pertanian. Termasuk budi daya jamur.

Progam ini sendiri mulai berjalan pada 2018. Dimulai dari progam jamur di daerah binaan PT Kitadin.

"Dari situlah saya mulai mengenal jamur dan belajar langsung dari dasar hingga proses budidaya,” jelasnya.

Lokasi budi daya jamurnya berada di Dusun Sidakarya Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kukar.

Tempat ini juga menjadi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Pemuda Tani Keren. 

Dengan ketekunan dan pengalaman bertahun-tahun, kini Made mengelola tiga kumbung (rumah jamur). Kapasitasnya 24 ribu media tanam.

Setiap kumbung memiliki kapasitas sekitar 8 ribu media. Dari ribuan media tersebut, jamur dapat dipanen setiap hari bahkan dua kali dalam sehari.

Jamur tiram itu unik, pola tumbuhnya tidak serentak. Karena itu saya bisa panen pagi dan sore setiap hari,” katanya.

Menurut Made, bertanam holtikultura seperti jamur tiram bisa membantu menyediakan pangan rumahan. Atau urban farming. Konsep ini pun selaras dengan keinganan dari Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) yang ingin mengembangkan urban dan smart farming.

Jamur tiram Kaltim ternyata menjadi daya tarik. Alasannya produksi tanaman holtikultura jenis ini terus merangkak naik sejak tiga tahun terakhir. 

Dalam satu siklus produksi selama empat bulan, setiap media bisa terus menghasilkan jamur hingga masa produktifnya berakhir.

Dari total kapasitas yang dikelola, panen bisa bervariasi antara 2 persen hingga 20 persen dari populasi media per hari. Tergantung fase pertumbuhannya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: