Bosan Harga Rokok Naik? Aplikasi Smartwatch Ini Bisa Bantu Mengatasi Kecanduan Tembakau

Bosan Harga Rokok Naik? Aplikasi Smartwatch Ini Bisa Bantu Mengatasi Kecanduan Tembakau

Aplikasi yang dikembangkan ilmuwan Inggris ini membantu menghilangkan ketergantungan terhadap rokok.-(Foto/ Istimewa)-

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM – Kenaikan harga rokok resmi per 1 Januari 2025 menjadi kabar buruk bagi pecandu tembakau. 

Meski tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) tidak naik, kebijakan pemerintah menaikkan Harga Jual Eceran (HJE) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 97 Tahun 2024 membuat banyak perokok mulai mempertimbangkan untuk berhenti. 

Namun, menghentikan kebiasaan merokok bukanlah perkara mudah.

Sebagai salah satu solusi, tim peneliti dari University of Bristol, Inggris, mengembangkan sebuah aplikasi khusus untuk smartwatch yang dirancang untuk membantu para perokok berhenti merokok

BACA JUGA: Peredaran Rokok Ilegal Diprediksi Meningkat, Menyusul Kenaikan Harga Rokok Resmi

BACA JUGA: Perumda Batiwakkal Bakal Sesuaikan Tarif Air Bersih Berdasarkan Golongan Pelanggan

Aplikasi ini memanfaatkan teknologi pendeteksi gerakan tangan khas saat seseorang memegang rokok, dan memberikan pengingat tepat sebelum mereka menyulutnya.

“Untuk mereka yang mencoba berhenti, momen pertama kali tergoda untuk merokok kembali adalah saat yang rentan dan berisiko mengarah pada kekambuhan penuh,” ujar Chris Stone, peneliti senior dalam pengembangan aplikasi ini, dikutip dari Medical Daily, Jumat (3/1/2024).

Cara Kerja Aplikasi

Aplikasi ini bekerja secara mandiri di smartwatch tanpa memerlukan ponsel pendukung. 

Saat mendeteksi gerakan yang mengindikasikan seseorang akan merokok, aplikasi langsung mengirimkan pesan pengingat yang dirancang untuk mengalihkan keinginan pengguna.

BACA JUGA: Kelas Menengah Diprediksi Terpuruk di 2025, Ekonom: Hindari Kartu Kredit

BACA JUGA: Harga BBM Pertamina di Kaltim Naik per 1 Januari 2025

Selama masa uji coba, sebanyak 18 peserta mengenakan smartwatch yang dilengkapi aplikasi ini selama dua minggu. 

Hasilnya, mayoritas peserta mengaku lebih sadar akan kebiasaan merokok mereka. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: