Selamat dari Jurang Kehancuran di Masa Krisis dengan Literasi Keuangan
Mukhibatul Hikmah, Dosen Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman.-dok. pribadi.--
Meskipun ada peningkatan dalam indeks literasi keuangan, tantangan besar tetap ada. Salah satu tantangan terbesar adalah ketimpangan yang mencolok antara perkotaan dan pedesaan.
Data dari SNLIK 2025 menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan di wilayah perkotaan mencapai 70,89 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perdesaan yang hanya mencatatkan 59,60 persen.
Selain itu, kelompok usia 15-17 tahun dan 51-79 tahun juga menunjukkan angka literasi keuangan yang lebih rendah, yakni masing-masing sebesar 51,68 persem dan 54,55 persen.
Ketimpangan tersebut menandakan bahwa program-program yang berkaitan dengan literasi keuangan belum merata. Mereka yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki latar belakang pendidikan yang rendah sering kali tidak memiliki akses ke informasi atau edukasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan pemahaman tentang keuangan. Hal ini menambah tantangan dalam menciptakan masyarakat yang lebih cerdas finansial.
Untuk meningkatkan literasi keuangan di Indonesia, pendidikan menjadi kunci. Integrasi literasi keuangan dalam kurikulum pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi harus menjadi prioritas.
Selain itu, pemerintah dan lembaga keuangan harus lebih agresif dalam menyediakan akses informasi melalui program-program edukasi berbasis digital yang bisa dijangkau oleh masyarakat di seluruh pelosok negeri.
Di era digital, aplikasi keuangan yang mudah diakses oleh masyarakat luas dapat membantu mengedukasi tentang perencanaan anggaran, pengelolaan utang, dan investasi. Program edukasi yang didukung teknologi ini dapat menjangkau berbagai kalangan, termasuk mereka yang tinggal di daerah yang selama ini sulit dijangkau.
Dengan meningkatkan literasi keuangan, kita dapat memberikan masyarakat Indonesia alat untuk bertahan dan berkembang dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Sebagai sebuah bangsa, kita tidak hanya harus bertahan, tetapi juga membangun masa depan yang lebih sejahtera dan penuh harapan. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
