Bankaltimtara

Perempuan dan Anak Rentan KDRT,Ini Pesan Wali Kota Bontang

Perempuan dan Anak Rentan KDRT,Ini Pesan Wali Kota Bontang

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni.-(Disway Kaltim/ Michael)-

BONTANG, NOMORSATUKALTIM - Perempuan dan anak masih menjadi target utama kekerasan, Khususnya dalam rumah tangga.

Dari catatan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Bontang, total kasus yang masuk mulai 2022 hingga November 2025 sebanyak 830 kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Setiap tahunnya, kasus KDRT terhadap perempuan dan anak angkanya selalu diatas 100 kasus.

BACA JUGA: Distribusi Gas di Bontang Sempat Terhenti Beberapa Jam, Aktivitas Dapur Warga Terhambat

Kepala DP3AKB Bontang Eddy Forestwanto mengatakan, kasus KDRT sepanjang 2022 sekitar 117 kasus.

Tahun berikutnya ada 101 kasus. Kemudian di 2024 sebanyak 147 kasus. Serta tahun ini saja sudah 88 kasus.

BACA JUGA:Optimistis Dapat Bonus TKD, Bontang Incar Kenaikan APBD Jadi Rp2,2 Triliun

Dalam kasus kekerasan yang ditemukan DP3AKB ini, mayoritas korbannya adalah perempuan.

Ia pun meminta agar para perempuan, anak dan penyandang disabilitas untuk melapor agar dapat perlindungan dan pendampingan dari DP3AKB Bontang.

“Sudah termasuk banyak sekali kasus kekerasan di Bontang yang kami terima. Sebagian korbannya adalah anak-anak dan perempuan yang menjadi tanggung jawab kita bersama,” katanya, Minggu 7 Desember 2025.

Sementara itu, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengatakan, pemerintah kota (Pemkot) Bontang ingin menghapus segala bentuk kekerasan.

BACA JUGA:Wali Kota Neni Moerniaeni Sebut Krisis Air Tanah Ancam Bontang

Baik kekerasan yang terjadi di rumah, sekolah, tempat kerja maupun di ruang digital.

“Perempuan dan anak masih menjadi korban paling rentan. Kita tidak boleh berhenti pada seremoni. Zero kekerasan bukan hanya slogan. Tapi, kita harus wujudkan. Agar, ada rasa nyaman dan aman,” katanya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: