Mediasi Belum Klop, Alat Berat Jalan Terus, Ladang Warga Digarap Diam-diam

BACA JUGA: Kasus Sengketa Lahan di Kampung Suaran, Mantan Kadisnaker Berau Ancam Tempuh Jalur Hukum

Padahal, menurut Lin, ladang tersebut telah ditanami berbagai tanaman dan menjadi sumber hidup keluarganya. 

Bahkan hingga kini, adiknya masih berladang di sana.

“Itu ladang kami turun-temurun. Kami tanami sendiri, tidak pernah dijual, tidak pernah dilepas ke siapa pun. Mereka datang tiba-tiba dan langsung bekerja,” ujarnya.

Merasa haknya dilanggar, Lin melapor ke Polsek Bentian Besar. 

BACA JUGA: Sengketa Lahan Perumahan Korpri Union di Paser Digugat ke Pengadilan

Mediasi sempat dilakukan di tingkat kepolisian, namun tak membuahkan hasil.

“Sudah dimediasi pun, mereka tetap masuk kerja ke lokasi. Padahal itu ladang orang, bukan tanah kosong,” tegas Lin.

Pada 12 Mei, Lin mengirim surat pengklaiman lahan ke perusahaan. Tapi surat tersebut tak digubris. Ia kembali meminta Polsek turun langsung ke lapangan.

“Akhirnya polisi datang ke kantor perusahaan. Tapi yang mereka temui hanya staf biasa, tidak bisa ambil keputusan apa pun,” ujarnya.

BACA JUGA: Dipercaya Simpan Uang Sengketa Waris Rp500 Juta, Kades Bai Jaya Malah 'Gelap Mata'

Laporan Lin kemudian dilimpahkan ke Polres Kutai Barat pada 19 Mei 2025. Namun, hingga pertengahan Juli belum ada kejelasan.

“Berkas sudah di Polres sejak 19 Mei. Tapi sampai sekarang belum ada kabar. Sementara mereka tetap saja bekerja di ladang kami,” keluhnya.

“Kami beberapa kali mendatangi pekerja di lokasi, minta mereka berhenti dulu sampai ada keputusan hukum. Tapi mereka cuma jawab ‘kami hanya pekerja, disuruh atasan,’” lanjut Lin.

Penanaman Sawit Dini Hari

Yang membuat Lin semakin resah, PT BCPM mulai menanam sawit pada malam hari. 

Sumber: