Bukan Hanya Lucu, Komika Perempuan Asal Balikpapan Juga Kritis: Ardiana Kinan Contohnya
Komika Perempuan asal Balikpapan, Ardiana Kinan saat membawakan bitnya di atas panggung.-(Istimewa/ Dok. Pribadi)-
"Komika cewek itu katanya justru paling ditunggu. Karena emang masih jarang banget," ungkap Kinan.
Awal-awal kariernya, Kinan banyak membawakan materi tentang kehidupan santri sebagai sesuatu yang ia kenal luar dalam.
Latar pondok menjadi fondasi awal gayanya dalam menulis komedi, meskipun ia mengakui, sempat merasa terbelah secara batin.
"Awalnya sempat takut. Sebagai anak pondok, aku khawatir menyinggung atau salah omong. Tapi dikasih tahu senior bahwa kesenian itu bebas, yang penting tahu tanggung jawabnya," bebernya.
Di luar panggung, Kinan merupakan seorang jurnalis.
Pengalaman liputan di lapangan kerap menjadi sumber materinya, mulai dari situasi absurd, ketegangan, hingga momen yang menyentuh sisi kemanusiaan.
"Pernah liputan kebakaran, tapi lokasinya di sebelah rumah sendiri. Bingung, mau nyelamatin barang dulu atau live dulu," kisahnya sambil terkekeh.
Dari profesinya itu, Kinan menemukan banyak sudut pandang segar untuk materi stand-up.
Ia tak segan mengangkat tema nyata dan menyentil isu sosial, dengan gaya yang khas secara personal, jenaka, dan apa adanya.
BACA JUGA: Aktif Berolahraga Kurangi Risiko Kematian hingga 40 Persen, Tak Ada Kata Terlambat untuk Memulai
Salah satu bit-nya lahir dari proyek DAS Ampal di MT Haryono, Balikpapan.
Ia menyoroti keluhan warga soal debu dan kemacetan, lalu membandingkannya dengan wilayah IKN.
"Kalian bilang MT Haryono berdebu, IKN lebih berdebu," ujarnya dengan nada menggoda.
Lelucon itu bukan hanya mengundang tawa, tetapi juga menawarkan sudut pandang baru dalam menghadapi ketidaknyamanan.
Materi lain yang menyentil namun tetap mengundang gelak tawa adalah soal kericuhan pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) di rumah jabatan Wali Kota.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
