Cuaca Ekstrem Pengaruhi Pasokan Komoditas, Picu Inflasi Balikpapan-PPU September 2024
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Balikpapan, Robi Ariadi-Salsa/ Nomorsatukaltim-
BACA JUGA: Dianggap Sudah Tak Relevan, BPS Disarankan Perbarui Metode Pengukuran Tingkat Kemiskinan
Penurunan harga cabai rawit terjadi karena peningkatan pasokan di pasaran. Untuk daging ayam ras, pasokan kembali stabil seiring normalnya distribusi.
Disamping itu, penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi oleh PT Pertamina pada September turut menurunkan harga bensin secara nasional.
Adapun bahan bakar rumah tangga mengalami deflasi berkat kelancaran distribusi dan peran pemerintah daerah melalui operasi pasar.
Robi menyampaikan bahwa pengendalian inflasi sejauh ini tetap dalam koridor yang baik, berkat sinergi Tim Pengendalian inflasi Daerah (TPID) di Balikpapan, PPU, dan Kabupaten Paser bersama berbagai instansi, termasuk Bank Indonesia.
BACA JUGA: BMKG Peringatkan Pasang Laut 2,8 Meter di Kaltim, Warga Pesisir Diminta Waspada Rob
Meski demikian, pihaknya mengingatkan bahwa risiko inflasi ke depan tetap perlu diwaspadai, terutama terhadap komoditas hortikultura yang sensitif terhadap cuaca.
"Ke depan, potensi curah hujan tinggi masih bisa mengganggu ketersediaan pangan. Kangkung, bayam, dan sawi hijau termasuk komoditas yang perlu diantisipasi," ucapnya.
Baginya, kondisi itu menegaskan bahwa ketahanan pasokan pangan lokal sangat bergantung pada stabilitas cuaca.
"Distribusi yang lancar dan diversifikasi pasokan menjadi kunci penting untuk menjaga stabilitas harga di tengah tantangan iklim yang semakin dinamis," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
