Inflasi Balikpapan Naik 0,60 Persen, Transportasi dan Kenaikan Harga Komoditas Penyumbang Utama
Naiknya harga pangan turut berdampak pada kenaian inflasi di Balikpapan. -Salsabila/Disway Kalti -
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Balikpapan mengalami inflasi 0,6 persen (mtm) pada periode November. Angka ini cenderung naik dibandingkan periode sebelumnya yang cuma 0,03 persen (mtm).
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Balikpapan tercatat mengalami inflasi sebesar 0,60 persen month-to-month (mtm).
Secara tahunan, inflasi Balikpapan mencapai 2,31 persen year-on-year (yoy), masih berada dalam rentang sasaran inflasi nasional tahun 2025 sebesar 2,5 persen ± 1 persen.
BACA JUGA:Tersedia 28.900 Ton, Bulog Pastikan Stok Beras di Kaltimtara Aman Jelang Nataru
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi menyampaikan bahwa inflasi Balikpapan pada periode ini terutama dipicu oleh kenaikan harga pada kelompok transportasi.
"Penyumbang inflasi terbesar di Kota Balikpapan dikontribusikan oleh kelompok transportasi dengan andil sebesar 0,26 persen (mtm), terutama dari meningkatnya tarif angkutan udara," kata Robi, pada Kamis (4/12/2025).
BACA JUGA:TPT Samarinda Terus Turun Sejak 2020, Pengangguran Perempuan Masih Jadi Tantangan
Menurutnya, kenaikan tarif tiket penerbangan didorong meningkatnya aktivitas perjalanan kedinasan Pemerintah maupun swasta menjelang akhir tahun.
Adapun, sejumlah komoditas lainnya juga tercatat memberikan andil inflasi, yaitu emas perhiasan, kacang panjang, sigaret kretek mesin (SKM), dan tomat.
"Harga emas perhiasan pun mengalami kenaikan seiring meningkatnya permintaan di tengah tren kenaikan harga emas dunia yang masih berlanjut," ungkapnya.
Sementara untuk komoditas hortikultura seperti kacang panjang dan tomat, peningkatan harga dipicu oleh turunnya produksi akibat curah hujan tinggi dan berkurangnya pasokan dari daerah sentra produksi di Sulawesi dan Jawa.
"Curah hujan yang meningkat memengaruhi produksi sehingga menekan ketersediaan pasokan, sementara permintaan relatif stabil," tutur Robi.
BACA JUGA:Shopee Secara Global Rayakan 10 Tahun, Bisnis Lokal Catatkan Penjalan lebih dari USD 270M
Di sisi lain, Balikpapan mencatat deflasi pada kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga dengan andil -0,01 persen (mtm).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
