Pemkot Samarinda Targetkan Transaksi Elektronik Capai 100 Persen
Ilustrasi menggunakan transaksi elektronik.-istimewa-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM — Pemkot Samarinda berkomitmen memercepat elektronifikasi transaksi pemerintah daerah. Hal itu disampaikan Wali Kota Samarinda Andi Harun.
Andi Harun mengklaim bahwa capaian elektronifikasi transaksi Pemkot Samarinda saat ini merupakan yang tertinggi di Kaltim.
Bahkan, Samarinda dinominasikan sebagai salah satu daerah yang akan menerima penghargaan dalam agenda Bank Indonesia pada 28 November mendatang.
BACA JUGA:Hari Pertama Operasi Zebra di Samarinda, 8 Kendaraan Terjaring Razia
“Capaian kita sudah sangat baik, terbaik di seluruh wilayah Kalimantan Timur. Insyallah kita akan menjadi salah satu daerah yang di nominasikan di acara Bank Indonesia tanggal 28 November,” ujarnya saat ditemui di Kantor BI Perwakilan Kaltim di Samarnda, Selasa 18 November 2025.
BACA JUGA:Parkir di Bahu Jalan, Dishub Samarinda Gembosi Puluhan Mobil di Depan Mall Robinson
Ia menyebut masih diperlukan akselerasi untuk mencapai target 100 persen.
Menurutnya, waktu lima tahun sejak implementasi elektronifikasi sudah seharusnya cukup untuk berada pada tingkat capaian maksimal.
“Belum mencapai 100 persen. Karena itu saya tadi memberikan masukan kritis agar elektronifikasi transaksi, baik di sektor pendapatan maupun belanja, bisa ditingkatkan. Setelah lima tahun berjalan, kita semestinya sudah berada di atas rata-rata, mendekati 100 persen,” tegasnya.
Ia menjelaskan, terdapat setidaknya tiga manfaat utama dari elektronifikasi transaksi pemerintah daerah.
BACA JUGA:Probebaya 2025 Dorong Ekonomi Warga hingga Rp200 Miliar, Andi Harun: Ini Gerakan Swadaya
Pertama, meningkatkan efisiensi, kedua, mendorong transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, dan ketiga, menjadi instrumen untuk meningkatkan pendapatan daerah.
“Semakin presisi dan semakin tinggi capaian elektronifikasi transaksi kita, maka itu berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan daerah,” tambahnya.
Andi Harun juga meminta evaluasi menyeluruh terhadap hambatan yang masih ditemui, baik terkait sarana atau tingkat adaptasi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
