Bankaltimtara

Inflasi Balikpapan Naik 0,60 Persen, Transportasi dan Kenaikan Harga Komoditas Penyumbang Utama

 Inflasi Balikpapan Naik 0,60 Persen, Transportasi dan Kenaikan Harga Komoditas Penyumbang Utama

Naiknya harga pangan turut berdampak pada kenaian inflasi di Balikpapan. -Salsabila/Disway Kalti -

Lima komoditas utama penyumbang deflasi yakni daging ayam ras, ikan layang, air kemasan, baju muslim wanita, dan beras.

BACA JUGA:Berau Waspadai Tekanan Pasokan Beras Jelang Nataru, HET Berpotensi Tekan Distributor

"Daging ayam ras mengalami penurunan harga karena meningkatnya pasokan ayam beku dari Jawa dan ayam segar di Balikpapan, sehingga stok melimpah," imbuhnya.

Untuk ikan layang, penurunan harga terjadi seiring meningkatnya hasil tangkapan nelayan di tengah tingkat permintaan yang stabil.

Sementara penurunan harga beras didorong mulai meningkatnya stok pangan dan kelancaran pasokan dari Jawa dan Sulawesi.

Selain Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) juga mencatat inflasi sebesar 0,14 persen (mtm) dengan inflasi tahunan 2,45 persen (yoy).

Disebutkan bahwa komoditas penyumbang inflasi antara lain tomat, kacang panjang, buncis, sawi hijau, dan emas perhiasan. Penyumbang deflasi terbesar yaitu daging ayam ras, ikan tongkol, ikan layang, beras, dan kelapa.

Robi menyatakan bahwa beberapa risiko inflasi harus diantisipasi, terutama terkait puncak musim hujan, potensi banjir di wilayah Kaltim, serta risiko terganggunya pasokan pangan hortikultura.

BACA JUGA:Ekspor Non-Kayu Kaltim, 28 Ton Damar Batu Senilai USD 26 Ribu Berlayar ke Sri Lanka

"Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemenuhan pasokan komoditas pertanian dan berpotensi memengaruhi ketersediaan stok, terutama hortikultura, jika tidak diantisipasi dengan baik," tegasnya.

Kecenderungan meningkatnya permintaan menjelang Natal dan Tahun Baru, serta optimisme konsumen yang terus menguat juga dapat mendorong kenaikan harga jika stok tidak mencukupi.

BI mencatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Balikpapan mencapai 123,8, meningkat dibanding Oktober yang tercatat 119,3.

Untuk menjaga stabilitas, BI Balikpapan bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan memperkuat koordinasi langkah pengendalian inflasi.

"TPID akan terus melakukan pemantauan harga secara periodik, high level meeting identifikasi risiko, memperluas kerja sama antar daerah, gelar pangan murah, serta mendorong pemanfaatan lahan pekarangan untuk komoditas hortikultura," jelas Robi.

BACA JUGA:PELNI Siapkan Diskon Tiket Kapal Laut dari Balikpapan Saat Nataru, Cek Di Sini Caranya

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: