BI Kaltim Pastikan Uang Tunai Aman Jelang Natal dan Tahun Baru, Warga Bisa Tukar di Bank Terdekat
Ilustrasi.-IST/Antara-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Timur memastikan bahwa ketersediaan uang tunai di wilayah Kalimantan Timur dalam kondisi aman dan mencukupi.
Kepala Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto mengatakan, pihaknya telah menyiapkan uang tunai dalam jumlah yang cukup, dengan mempertimbangkan pola kebutuhan masyarakat berdasarkan data historis setiap akhir tahun.
"Kita juga sudah berkoordinasi dengan perbankan agar distribusinya lancar," ujar Budi, Sabtu 8 November 2025.
Meski Budi belum membeberkan besaran total uang tunai yang akan diedarkan, namun dia menjelaskan, penyaluran uang tunai akan dilakukan melalui jaringan perbankan serta kas Bank Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Timur.
BACA JUGA: Sensus Ekonomi 2026 Dimulai Mei, BPS: Fondasi Data Menuju Indonesia Emas 2045
BACA JUGA: Bank Mandiri Gelar Livin’ Fest 2025 di Balikpapan, Expo Sinergi UMKM dan Ekonomi Kreatif
Biasanya, kata dia, proses distribusi uang dilakukan sekitar satu minggu sebelum hari raya untuk memastikan masyarakat mendapatkan uang layak edar tepat waktu.
"Nanti menjelang Natal dan Tahun Baru, biasanya seminggu sebelumnya sudah kita siapkan melalui teman-teman perbankan," katanya.
Langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi lonjakan permintaan uang tunai, baik uang baru maupun pecahan kecil, yang biasanya meningkat signifikan pada akhir tahun.
BI juga memastikan proses penyaluran berjalan lancar agar masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam bertransaksi.
BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Melambat, BI Dorong Diversifikasi di Luar Tambang
BACA JUGA: Kebut Serapan Anggaran di Penghujung Tahun, 27 OPD Pemprov Kaltim Kategori Merah
Budi menegaskan, upaya menjaga ketersediaan uang tunai dan memperkuat edukasi publik merupakan 2 aspek yang saling melengkapi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan di daerah.
"Kami ingin memastikan masyarakat dapat bertransaksi dengan lancar, aman, dan tetap paham pentingnya menjaga rupiah sebagai alat pembayaran yang sah," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
