Bupati Kutim Pilih Tidak Berkomentar Banyak Soal Penetapan Tiga Tersangka Kasus RPU
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman.-Sakiya Yusri-Disway Kaltim
KUTAI TIMUR, NOMORSATUKALTIM – Menyikapi perkembangan terbaru mengenai penetapan tiga tersangka dalam kasus yang berkaitan dengan Rice Prosessing Unit (RPU) dengan Pagu Anggaran 25 Miliar dan nilai kontrak 24,9 miliar. Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman memilih untuk tidak memberikan komentar lebih jauh.
Ia menyatakan bahwa proses hukum yang sedang berjalan sepenuhnya menjadi kewenangan aparat penegak hukum.
Ardiansyah mengatakan bahwa dirinya sudah mengetahui informasi terkait langkah aparat yang telah menetapkan tiga tersangka.
Namun ia menegaskan bahwa komentar dari pihaknya belum diperlukan saat ini.
“Saya enggak terlalu banyak komentar, ya,” ujarnya saat di temui di Kantor Bupati, Jumat 5 Desember 2025.
Ia kemudian menambahkan bahwa seluruh proses yang berlangsung harus dihormati, termasuk langkah-langkah hukum yang diambil oleh pihak berwenang.
“Karena saya juga enggak, ya sudahlah, itu enggak usah saya komentari dulu. Biarlah proses di sana berjalan sesuai aturan dulu,” lanjutnya.
Bupati juga mengingatkan bahwa semua pihak perlu memberikan ruang bagi aparat penegak hukum untuk bekerja tanpa tekanan, serta menunggu hasil resmi dari proses penyidikan yang sedang berlangsung.
Sementara itu, Ketua DPRD Kutai Timur, Jimmi, memberikan respons lebih luas.
Ia menilai kasus ini menambah catatan buruk terkait integritas tata kelola pemerintahan daerah.
Saat dimintai tanggapan terkait kerugian negara yang disebut mencapai Rp10,8 milliar sebagaimana rilis Polda, Jimmi menyebut bahwa setidaknya ada 7 milliar dana dapat diselamatkan sebelum menimbulkan kerugian lebih besar.
“Ya syukur ya masih bisa diselamatkan. Tahun 2024 perubahan kayaknya itu proyeknya,” kata jimmi.
Namun Jimmi menegaskan bahwa persoalan ini jelas mencoreng nama baik pemerintah daerah, terutama dalam konteks penilaian integritas.
“Ini kan membuat kita tercoreng ya. KPK itu sudah kita sepakati sebagai pedoman integritas, tapi ternyata terjadi juga seperti ini,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
