Harga Pangan Mulai Naik Jelang Nataru, Disdag Balikpapan Awasi Pedagang Bandel
Ilustrasi pedagang sembako.-Antara-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Tim Satgas Pangan Kota Balikpapan mulai turun ke lapangan memetakan ancaman kenaikan harga pangan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Pemantauan telah dilakukan bersama Satgas Pangan Provinsi Kaltim, Polda Kaltim, BPOM, hingga stakeholder pangan lainnya.
Fokusnya, yakni siapa yang menaikkan harga, dan seberapa siap pasokan daerah menghadapi lonjakan permintaan akhir tahun.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Balikpapan, Haemusri Umar mengatakan, pemantauan dilakukan ke Pasar Pandan Sari, Pasar Lansari, hingga sejumlah distributor.
BACA JUGA: Pemkab Berau Jaga Stabilitas Harga Pangan Jelang Nataru 2026
Temuannya, harga beras medium di pasar rakyat rata-rata masih Rp14.000/kg, premium Rp15.400/kg.
"Tapi masih ada pedagang yang jual di atas harga eceran tertinggi. Ada yang jual Rp16 ribu," katanya saat diwawancara NOMORSATUKALTIM pada Senin 17 November 2025.
Haemusri mengakui, fenomena itu berulang setiap akhir tahun. Kenaikan bukan hanya terjadi pada beras, tetapi juga pada komoditas hortikultura seperti cabai, bawang, dan bumbu-bumbuan sebagai kelompok yang paling cepat terdorong naik saat permintaan dan jalur distribusi terganggu.
Haemusri tidak menutupi persoalan klasik Balikpapan yakni 90 persen pasokan pangan masih bergantung pada Jawa dan Sulawesi.
BACA JUGA: Masih Ditemukan Harga Beras Melebihi HET di Kota Balikpapan, Satgas Pangan Gelar Rakor
Itu artinya, fluktuasi harga di daerah produsen, cuaca, dan biaya angkut langsung memukul pedagang di pasar.
"Pedagang pasar itu kan ngambilnya dari D1 atau D2. Semakin panjang rantai distribusi, semakin besar ongkos angkut. Itu yang menambah harga pangan," jelasnya.
Sementara di sisi lain, ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret cenderung lebih stabil karena distribusinya mandiri dan lebih pendek.
Masalah itu kembali membesar saat curah hujan masuk puncak 'bulan ber-ber'. BMKG sudah memberi peringatan soal November-Desember yang basah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
