Bankaltimtara

Polda Kaltim Tetapkan Tersangka Pembunuhan di Muara Komam, Motif Masih Didalami

Polda Kaltim Tetapkan Tersangka Pembunuhan di Muara Komam, Motif Masih Didalami

Polda Kaltim mengungkap tersangka dalam kasus pembunuhan warga muara kate pada Konferensi Pers.-Salsabila/Disway Kaltim-

Di antaranya yaitu pakaian milik korban yang berlumuran darah, serta pakaian yang dikenakan tersangka MT saat peristiwa terjadi.

Selain itu, penyidik menyita tujuh unit telepon genggam milik para saksi yang berada di posko, dan sebuah dokumen laporan bulanan dari salah satu penginapan yang berkaitan dengan aktivitas di sekitar lokasi.

Dua surat visum et repertum dari RS Panglima Sebaya turut dilampirkan sebagai bukti medis atas luka yang diderita korban Russel dan Anson.

Untuk memerkuat pembuktian, polisi juga memasukkan hasil ekshumasi jenazah Russel yang dilakukan di RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan, ke dalam rangkaian alat bukti yang sah secara hukum.

BACA JUGA:Polda Kaltim Tetapkan Tersangka Tambang Ilegal di Lahan Unmul, Dalami Peran Aktor Intelektual

Kemudian, prarekonstruksi dilakukan pada 18 November 2024, dan ekshumasi jenazah dilaksanakan pada 11 Juli 2025 untuk memperkuat pembuktian forensik.

Adapun proses penyidikan melibatkan tim gabungan dari Polres Paser, Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Kaltim, dan unit intelijen. Total 43 saksi telah dimintai keterangan.

Polisi juga menegaskan bahwa penyidikan dilakukan secara profesional dan berhati-hati mengingat sensitifnya kasus ini, serta atensi publik yang tinggi, termasuk dari tingkat nasional.

"Kasus ini menjadi perhatian Wakil Presiden. Kami ingin membuktikan bahwa penyelesaian dilakukan berdasarkan alat bukti hukum yang kuat, bukan opini publik," ucap Irjen Endar.

Ya, sebelumnya, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka telah mengunjungi Muara Kate pada Sabtu 14 Juni 2025 lalu. Ia mendengar langsung keluhan warga terkait kasus pembunuhan Russel serta aktivitas hauling batu bara.

Hingga kini, kepolisian belum menyampaikan motif pasti pembunuhan.

Namun, mereka memastikan bahwa kejadian ini berkaitan dengan konteks penolakan masyarakat terhadap aktivitas hauling tambang batu bara di wilayah tersebut.

Saat ditanya oleh Nomorsatukaltim mengenai kemungkinan adanya aktor di balik layar yang memanfaatkan konflik internal warga penolak tambang, Kapolda Kaltim menekankan bahwa penyidik tidak menutup kemungkinan adanya tersangka lain.

BACA JUGA:Polri Diminta Adaptif dan Proaktif, Kapolda Kaltim: Kehadiran Harus Dirasakan Maksimal

"Kita fokus dulu membuktikan peristiwa pembunuhan. Jika nanti motif dan rangkaian peristiwa menunjukkan keterkaitan dengan konflik hauling, akan kami sampaikan dalam pengembangan berikutnya," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait