Harga Bawang dan Cabai di Samarinda Naik, Pemkot Siapkan Langkah Stabilisasi Jelang Nataru
Harga bawang di Samarinda naik jelang Nataru.-Rahmat/Nomorsatukaltim-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM — Pemerintah Kota Samarinda tengah mengantisipasi kenaikan harga sejumlah komoditas pangan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), serta menghadapi rangkaian hari besar keagamaan pada 2026, mulai dari Imlek, Ramadhan hingga Idul Fitri.
Sejumlah komoditas, seperti bawang merah dan cabai terpantau mengalami kenaikan saat inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Merdeka, Samarinda, Rabu, 10 Desember 2025.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Samarinda, Marnabas Patiroy menyampaikan, bahwa kenaikan harga dipicu oleh gangguan pasokan dari daerah asal akibat curah hujan tinggi.
“Beberapa komoditas memang sedikit naik, seperti bawang merah dan cabai. Dari laporan pedagang, di daerah asal seperti Klaten dan Enrekang curah hujannya tinggi, sehingga memengaruhi pasokan,” ujar Marnabas seusai sidak.
BACA JUGA: Pemkot Bontang Intervensi Harga Bahan Pokok Jelang Nataru Lewat Pasar Murah
Marnabas memerinci, bawang merah yang biasanya berada di kisaran Rp35.000 per kilogram kini dijual antara Rp48.000 hingga Rp52.000.
Sementara harga cabai, yang normalnya berada di rentang Rp35.000–Rp40.000, ditemukan mencapai Rp100.000 per kilogram di beberapa titik.
“Perbedaannya juga dipengaruhi kualitas. Di Pasar Merdeka tadi ada yang Rp52.000, mungkin ukurannya lebih besar. Sementara di Pasar Segiri Rp48.000, tapi mungkin lebih kecil,” jelasnya.
Pemkot, melalui tim ekonomi, segera mengundang sejumlah instansi seperti Dinas Perdagangan, Ketahanan Pangan, Perikanan, Bulog, serta Pariwaniaga untuk mengkaji temuan harga tersebut dan menentukan langkah lanjutan.
BACA JUGA: Stok Beras Samarinda Jelang Nataru dan Lebaran Dipastikan Aman, Harga Masih Stabil
“Apapun tindakannya nanti kita lakukan secara sinergi. Bila perlu operasi pasar, terutama untuk komoditas seperti ikan layang dan bawang putih yang 90 persen impor,” kata Marnabas.
Pemkot menyiapkan opsi stabilisasi melalui lima Toko Inflasi yang tersebar di Pasar Merdeka, Pasar Baqa, Pasar Sungai Dama, Pasar Segiri, dan satu di area kantor Ketapang Tani.
“Toko-toko ini kita manfaatkan sebagai penyeimbang jika terjadi lonjakan harga. Fungsinya menahan gejolak agar masyarakat tetap bisa membeli dengan harga wajar,” tambahnya.
Selain menguatkan kerja sama dengan pemasok dari Klaten, Enrekang, Surabaya, dan Banjarmasin, Pemkot juga mendorong Pariwaniaga untuk memperkuat pasokan cabai dan bawang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
