Inflasi Kalimantan Timur Desember 2024: Stabil di Bawah Rata-rata Nasional

Inflasi Kalimantan Timur Desember 2024: Stabil di Bawah Rata-rata Nasional

Komoditas tomat, kangkung, bayam menjadi salah satu penyumbang inflasi month to month di Kaltim.-istimewa -

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur mencatat inflasi di wilayah Kaltim tetap terkendali pada akhir tahun 2024.

Inflasi month-to-month (m-to-m) tercatat sebesar 0,31%, lebih rendah dari rata-rata nasional sebesar 0,44%.

Sementara itu, inflasi year-on-year (y-on-y) mencapai 1,47%, juga di bawah rata-rata nasional yang berada di angka 1,57%.

Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana menekankan, bahwa inflasi yang terkendali ini mencerminkan efektivitas langkah pengendalian harga yang dilakukan pemerintah.

BACA JUGA: Isu Kenaikan PPN Tak Pengaruhi Minat Belanja

BACA JUGA: Peredaran Rokok Ilegal Diprediksi Meningkat, Menyusul Kenaikan Harga Rokok Resmi

"Inflasi akhir tahun ini menjadi cerminan stabilitas ekonomi di Kalimantan Timur, meskipun ada tekanan harga dari beberapa kelompok pengeluaran tertentu," ujar Yusniar dalam rilis resminya yang disampaikan melalui siaran langsung pada kanal YouTube BPS Kaltim pada Selasa (2/1/2025).

Komponen Penyumbang Inflasi

1. Inflasi Month-to-Month (Desember 2024 vs November 2024):

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi m-to-m dengan kenaikan harga sebesar 1,27% dan andil 0,38%.

Komoditas seperti ikan layang, tomat, kangkung, bayam, dan bawang merah menjadi kontributor utama.

Lalu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mencatat inflasi sebesar 0,35% (andil 0,02%).

BACA JUGA: Kelas Menengah Diprediksi Terpuruk di 2025, Ekonom: Hindari Kartu Kredit

BACA JUGA: Ditlantas Polda Kaltim Terapkan Sistem Buka-Tutup di Ruas Semoi Dua-Samboja

Dan, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami kenaikan sebesar 0,06% (andil 0,01%).

2. Inflasi Year-on-Year (Desember 2024 vs Desember 2023):

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga mendominasi inflasi y-on-y dengan peningkatan 2,64% (andil 0,77%). Beras, sigaret kretek mesin (SKM), dan kopi bubuk menjadi penyumbang terbesar.

Sedangkan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mencatat inflasi 5,67% (andil 0,36%).

Sementara kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran mengalami kenaikan sebesar 1,92% (andil 0,20%).

BACA JUGA: Presiden Minta Koruptor Dipenjara 50 Tahun, Begini Tanggapan MA

BACA JUGA: MK Hapus Presidential Threshold 20 Persen, Dua Hakim Beda Pendapat

Deflasi Meredam Inflasi

Beberapa kelompok pengeluaran justru memberikan kontribusi deflasi yang signifikan: 

Transportasi: penurunan harga sebesar 2,03% (andil -0,28%), didorong oleh turunnya tarif angkutan udara. 

Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan: penurunan harga sebesar 0,62% (andil -0,03%), terutama akibat penurunan harga telepon seluler dan bensin. 

Inflasi Berdasarkan Wilayah

Inflasi tertinggi secara year-on-year tercatat di Kabupaten Berau dengan angka 2,69%, sementara inflasi terendah berada di Kota Balikpapan sebesar 1,11%. Samarinda, sebagai ibu kota provinsi, mencatat inflasi y-on-y sebesar 1,50%. 

BACA JUGA: Angka Kriminalitas Sepanjang 2024 Turun, Polda Kaltim Tetap Lakukan Evaluasi

BACA JUGA: Operasi Lilin Mahakam 2024 Catat Penurunan Angka Kecelakaan Lalin di Kaltim

Secara month-to-month, inflasi tertinggi tercatat di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 0,78%, sedangkan inflasi terendah berada di Kabupaten Berau sebesar 0,17%. Samarinda mencatat inflasi m-to-m sebesar 0,28%. 

Prospek Stabilitas di 2025

Yusniar menyebut bahwa pemerintah telah melakukan berbagai langkah untuk menjaga stabilitas harga, termasuk operasi pasar, program pangan murah, dan pengawasan distribusi bahan pokok.

"Sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha diharapkan dapat menjaga stabilitas harga di 2025, sehingga inflasi tetap terkendali," tutupnya. 

Dengan inflasi yang stabil, Kaltim diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif di tahun mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: