Bankaltimtara

Polres Kukar Peringatkan Truk Agar Tidak Melintasi Jalur Longsor di Loa Janan, Kutai Kartanegara

Polres Kukar Peringatkan Truk Agar Tidak Melintasi Jalur Longsor di Loa Janan, Kutai Kartanegara

Sat Lantas Polres Kukar dan Polsek Loa Janan meninjau jalan longsor di Batuah, Loa Janan, Kukar, Minggu (18/05/2025).-IST/ Polres Kukar-

Bencana longsor yang dipicu oleh curah hujan tinggi telah menyebabkan kerusakan di tiga desa dalam wilayah Kecamatan Loa Janan, yaitu Desa Purwajaya, Loa Janan, dan Batuah.

Data sementara mencatat sebanyak 15 rumah warga mengalami kerusakan, sebagian besar dalam kondisi tak layak huni.

BACA JUGA: Penanganan Darurat, Jalan Ambles di Berau Sudah Bisa Dilewati

BACA JUGA: Jalan Poros Loa Janan Ambles, Akses Warga Terganggu dan 10 Rumah Ikut Terdampak

Asisten II Pemkab Kukar, Ahyani Fadianur Diani mengungkapkan, bahwa penanganan bencana ini mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Pemprov Kaltim yang melalui ESDM sudah memfasilitasi dan membantu proses penanganan longsor ini. Bencana ini tidak hanya terjadi di satu titik, tetapi di tiga lokasi sekaligus,” ujar Ahyani belum lama ini.

Dalam upaya percepatan pemulihan, dua perusahaan tambang, PT PAMA ABKL dan PT Insani, turut mengerahkan alat berat untuk membersihkan jalur longsor dan menormalkan aliran anak sungai.

“Bantuan dari perusahaan-perusahaan ini sangat penting, terutama untuk pengerahan ekskavator dan alat berat lainnya. Selain membersihkan jalan, kami juga fokus pada normalisasi sungai karena kalau aliran air masih tersumbat, bisa menyebabkan banjir susulan,” katanya.

BACA JUGA: Jalan Penghubung Lima Kecamatan di Berau Longsor, Akses Jalan Terputus

BACA JUGA: Banjir di Kenohan Putuskan Jalan Penghubung Sekampar-Kota Bangun

Ahyani menegaskan bahwa area permukiman yang terdampak longsor sudah tidak aman untuk dihuni dan akan segera direlokasi ke kawasan yang lebih aman.

“Secara keseluruhan, wilayah permukiman yang terdampak ini memang sudah tidak layak lagi untuk ditinggali. Ke depan kami akan membangun rumah sewa model relokasi untuk warga terdampak,” ujarnya.

Pemerintah daerah saat ini tengah melakukan survei kebutuhan peralatan dan volume pekerjaan, serta menghitung estimasi kerugian akibat bencana tersebut.

“Nanti kita akan sesuaikan, apakah lahannya disiapkan oleh desa atau warga sendiri. Kalau tanahnya ada, kami yang akan bangunkan rumahnya. Prosesnya akan disatukan dengan koordinasi dari kepala desa,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: