Polres Kutai Kartanegara Gelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana, Hadapi Cuaca Ekstrem

KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM – Polres Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 di halaman Mako Polres Kukar, Rabu 5 November 2025.

Apel dipimpin Kapolres Kukar, AKBP Khairul Basyar dan dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta berbagai unsur gabungan seperti Kodim 0906/KKR, BPBD, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Pemadam Kebakaran, PMI, Manggala Agni, Senkom, hingga relawan tanggap darurat.

Dalam amanat yang dibacakannya, Kapolres menekankan, Kondisi geografis dan iklim tropis di Indonesia menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor kerap terjadi di berbagai daerah, termasuk di wilayah Kaltim.

“Polri bersama TNI dan seluruh pemangku kepentingan terus berkomitmen menghadapi potensi bencana, mulai dari tahap pencegahan, penanganan darurat, hingga pemulihan pascabencana,” ujar AKBP Khairul Basyar.

BACA JUGA: Longsor di Muara Rapak Kota Balikpapan Tewaskan 2 Warga, BPBD Ingatkan Bahaya Retakan Tanah

BACA JUGA: 4 Rumah Warga di Bontang Rusak Akibat Longsor, BPBD Ingatkan Warga untuk Waspada

Polres Kukar, kata dia, tidak hanya fokus pada penanganan cepat saat bencana terjadi, tetapi juga pada upaya pencegahan melalui sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di titik rawan bencana.

Data yang dihimpun Polda Kaltim mencatat sebanyak 202 kejadian bencana terjadi sepanjang Januari hingga Oktober 2025.

Kejadian tersebut didominasi oleh kebakaran hutan dan lahan, banjir, tanah longsor, serta beberapa kasus pohon tumbang akibat cuaca ekstrem.

Dalam menghadapi situasi tersebut, Polda Kaltim telah menyiagakan 1.181 personel di seluruh jajaran Polres dan Polresta di wilayah Kaltim untuk mendukung operasi tanggap bencana.

BACA JUGA: BPBD Samarinda Buka Dapur Umum untuk Warga Terdampak Banjir di Sempaja Timur

BACA JUGA: Waspada, Sejumlah Titik di Samarinda Masih Tergenang Banjir, Ini Pesan BPBD

Langkah ini juga diikuti dengan penyediaan peralatan pendukung serta pelatihan rutin bagi anggota.

“Kami mengharapkan kolaborasi nyata di lapangan dan peran serta masyarakat dalam mencegah serta mengurangi risiko bencana. Keselamatan warga adalah prioritas utama, dan kesiapan menjadi langkah pertama untuk menyelamatkan nyawa,” tegasnya.

Sumber: