Warga Linggang Tutung dan Linggang Bigung Protes Keberadaan Tambang Emas Ilegal
Warga memasang spanduk penolakan tambang emas ilegal di Kecamatan Linggang Bigung, Kubar.-Disway/ Eventius-
KUBAR, NOMORSATUKALTIM – Gelombang penolakan terhadap aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) semakin kuat digaungkan oleh warga Kampung Linggang Tutung dan Linggang Bigung, Kecamatan Linggang Bigung, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur.
Masyarakat resah atas kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan penambangan ilegal yang dilakukan oleh oknum dari luar daerah dengan menggunakan alat berat.
Aditya, perwakilan pemuda Kampung Linggang Tutung dan Linggang Bigung, menyatakan bahwa masyarakat sejatinya tidak menolak aktivitas pendulangan emas secara tradisional, apalagi jika dilakukan oleh warga lokal. Namun, kondisi di lapangan sudah jauh berbeda.
"Jika masyarakat hanya menggunakan alat tradisional seperti mendulang, ya silakan saja. Tapi sekarang faktanya, sudah ada excavator yang digunakan untuk menambang emas, dan itu dilakukan oleh oknum dari luar kampung, yang bertameng nama warga Tutung," tegas Aditya, Selasa (13/5/2025).
BACA JUGA: Pemuda Linggang Bigung Ultimatum Pengusaha Tambang: Stop Koridor Ilegal
BACA JUGA: Warga Tering Laporkan Penyerobotan Lahan, Tuduh Petinggi dan Perusahaan Tak Transparan
Menurut Aditya, penambangan ilegal ini telah mengakibatkan kerusakan parah terhadap kawasan hutan di sekitar Linggang Tutung dan Linggang Bigung.
Selain itu, aliran sungai pun terancam tercemar akibat limbah dan bahan kimia berbahaya seperti merkuri yang sering digunakan dalam proses penambangan emas skala besar.
"Orang luar hanya datang untuk ambil untung, setelah alam kita rusak mereka tinggal pindah. Tapi kami, penduduk asli Kubar, mau pindah ke mana? Karena di sinilah tempat kami hidup, tempat kami membesarkan anak-anak kami," ujarnya.
Masyarakat Linggang Tutung dan Linggang Bigung, lanjut Aditya, sebenarnya memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
BACA JUGA: Polda Kaltim Tegaskan Penyelidikan Dugaan Tambang Ilegal di Kebun Raya Unmul Masih Berlanjut
BACA JUGA: Tepis Isu Pekerjakan TKA Pakai Visa Wisata, Tiga Perusahaan Tambang di Kubar Beri Klarifikasi
Namun banyak yang tidak berani bersuara lantang karena adanya tekanan dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam aktivitas tambang ilegal ini.
"Banyak masyarakat yang takut karena di belakang para pekerja tambang itu ada tengkulak dan pihak kuat. Tapi kami sebagai pemuda tak ingin tinggal diam. Kami minta aparat penegak hukum turun tangan. Ini sudah sangat meresahkan," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
