Bankaltimtara

Pekerja Tambang Wajib Ketar-ketir! China Sukses Operasikan Truk Otonom untuk Hauling Batu Bara

Pekerja Tambang Wajib Ketar-ketir! China Sukses Operasikan Truk Otonom untuk Hauling Batu Bara

Perusahaan China sukses mengoperasi 100 truk listrik otonom untuk pertambangan batu bara.-(Foto/ Antara)-

BACA JUGA: Perbaikan Fender Belum Selesai, Jembatan Mahakam I Kembali Ditabrak Tongkang Batu Bara

Jika teknologi ini terbukti efisien dan aman, maka otomatisasi bisa mengancam ribuan posisi operator alat berat di sektor pertambangan global, termasuk di negara-negara berkembang.

Jack Chen, Wakil Direktur Marketing Departemen Minyak, Gas dan Pertambangan Huawei, mengakui bahwa sektor seperti pertambangan memang relatif lambat dalam mengadopsi teknologi baru.

"Sektor seperti pertanian atau pertambangan sering kali menjadi yang terakhir dalam mengadopsi teknologi ini. Karena itu, mereka perlu mengatasi banyak hambatan," kata Jack.

Menurutnya, keberhasilan transformasi digital di pertambangan bergantung pada kesiapan infrastruktur digital—mulai dari pusat data, jaringan, hingga integrasi teknologi kendaraan cerdas seperti kamera berkualitas tinggi, radar laser, platform berbasis cloud, dan konektivitas 5G.

BACA JUGA: Jalan Nasional Dipakai Hauling, DPRD Kaltim Minta Perusahaan Tambang Bertanggung Jawab

"Semua ini perlu dibangun dari awal, dan saat operasionalisasi hari ini dapat terlihat bahwa teknologi itu bekerja dengan baik. Misalnya kecepatan truk otonom ini bisa mencapai 35 km/jam, efisiensi secara komersil dari 100 truk otonom mencapai 120 persen lebih tinggi dibanding truk yang dikendarai manusia. Artinya, solusi ini sudah siap secara komersial," tambah Jack.

Jack menyebut bahwa saat ini ada lebih dari 2.000 truk otonom yang sudah beroperasi di China

Ia pun yakin solusi ini akan menjadi standar baru di industri tambang terbuka dalam beberapa tahun ke depan.

Bagi negara-negara yang belum memiliki jaringan 5G di kawasan tambang, seperti Indonesia, Huawei menawarkan alternatif teknologi ELT (Enhanced LTE), solusi komunikasi yang lebih murah dan tetap mendukung sistem kendali jarak jauh, meski belum sepenuhnya otonom.


Truk listrik otonom 5G-A beroperasi di tambang terbuka Yimin, kota Hulunbuir, provinsi Mongolia Dalam, China pada Kamis (15/5/2025).-(Foto/ Antara)-

BACA JUGA: ARUKKI Gugat Praperadilan Polda Kaltim dan KLHK, Terkait Dugaan Tambang Ilegal di KRUS

"Beberapa perusahaan tambang di Botswana sudah menggunakan solusi ini untuk pengendalian jarak jauh. Namun, solusi ini tidak sepenuhnya otonom seperti yang diterapkan di proyek ini," kata Jack.

Tingkat keamanan sistem ini pun diklaim sangat tinggi. 

"Sejak dioperasikan, tidak ada satu pun kecelakaan yang terjadi. Kami memprioritaskan dua keamanan yaitu pertama keamanan pekerja, karena tidak ada kabin pengemudi maka semua pekerja berada di ruang kontrol dan 100 persen aman dan keamanan produksi dan terbukti teknologi ini telah meningkatkan keamanan produksi secara signifikan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait