Profit Sharing Kutim Anjlok, Proyek Pembangunan Monumen Disarankan Ditunda
Wakil Bupati Kutai Timur (Wabup Kutim), Mahyunadi.-(Disway Kaltim/ Sakiya)-
KUTIM, NOMORSATUKALTIM - Pembagian keuntungan atau profit sharing dari perusahaan tambang yang beroperasi di Kabupaten Kutai Timur(Kutim) tahun ini mengalami penurunan signifikan.
Dari proyeksi sekitar Rp400 miliar, angka tersebut kini hanya berkisar Rp70 hingga Rp80 miliar.
Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi, memberikan tanggapan terkait kondisi tersebut.
Ia menekankan pentingnya langkah efisiensi yang harus dilakukan pemerintah daerah agar tetap mampu menjaga stabilitas keuangan.
BACA JUGA: Profit Sharing dari Sektor Tambang di Kutim Turun, Pernah Terima Rp400 Miliar Kini Hanya Rp70 Miliar
BACA JUGA: Dana Bagi Hasil Diatur UU, Wabup Kutim Pertanyakan Alasan Pemangkasan Anggaran oleh Pusat
“Ya kan semuanya berdasarkan hitung-hitungannya, ada hitung-hitungannya. Lagi-lagi saya katakan kita kencangkan ikat pinggang,” jelasnya, Selasa 9 September 2025.
Menurut Mahyunadi, penurunan profit sharing memang membawa dampak bagi rencana pembangunan daerah.
“Kadang-kadang seperti filosofi hidup, puasa itu bisa bikin orang sehat. Mungkin juga perlu kita sedikit menahan nafsu untuk kabupaten ini, supaya kabupaten kita menjadi lebih sehat,” ujarnya.
Meski demikian, kondisi ini juga bisa menjadi momentum untuk menata prioritas belanja pemerintah.
BACA JUGA: Ketua DPRD Kutim Dorong Optimalisasi PAD Melalui Pajak Kendaraan
BACA JUGA: Wabup Kutim Tegur PT Kobexindo Cement, Minta TKA Cina Gunakan Bahasa Indonesia
Sehingga program yang benar-benar penting dapat didahulukan.
Ia menambahkan, dalam situasi keuangan daerah yang tertekan, pemerintah harus lebih berhati-hati dalam menentukan skala prioritas pembangunan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
