Bukan Kurang Iman atau Malas, Psikolog Ungkap Realita Berat Pengidap Depresi
Depresi merupakan kondisi medis yang memerlukan bantuan profesional.-(Ilustrasi/ Freepik)-
BACA JUGA: Lingkungan Kantor yang Toxic, Musuh Diam-Diam Para Pekerja, Kenali Ciri-cirinya
Ia juga menyoroti pentingnya membangun coping mechanism—mekanisme pertahanan diri yang sehat—seperti regulasi emosi dan manajemen persepsi.
Namun, ia menambahkan, membangun mekanisme tersebut bukanlah hal mudah bagi mereka yang sudah berada dalam fase berat.
Stigma sosial menjadi salah satu hambatan besar. Banyak penderita depresi merasa takut dicap “kurang iman” atau bahkan “gila”, sehingga enggan mencari bantuan.
"Hal lain yang akhirnya membuat orang depresi dan pengidap masalah mental lainnya urung niat meminta pertolongan ke profesional adalah stigma negatif sosial," kata Ratih.
BACA JUGA: Waspadai Cacing Parasit dari Kucing dan Anjing, Begini Cara Lindungi Keluarga Menurut Pakar IPB
Masyarakat perlu menyadari bahwa depresi bukan kelemahan karakter, bukan pula cermin dari hidup yang tidak bersyukur.
Orang dengan masalah kesehatan mental bisa berasal dari latar belakang yang secara finansial atau sosial terlihat “baik-baik saja”, namun tetap mengalami tekanan mental berat.
Kesadaran ini penting terutama dalam konteks lingkungan kerja.
Kasus meninggalnya seorang asisten manajer Bank Indonesia yang sempat viral baru-baru ini menjadi pengingat bahwa tekanan kerja bisa menjadi pemicu serius gangguan mental.
BACA JUGA: Konsumsi Cokelat Hitam Ternyata Bisa Membantu Redakan Nyeri Saat Menstruasi
Meski penyebab pasti masih diselidiki, publik kembali dihadapkan pada kenyataan bahwa stres kerja dan kurangnya empati di lingkungan profesional bisa membawa dampak tragis.
Depresi bukan kemauan. Ini adalah kondisi medis yang membutuhkan pemahaman, empati, dan dukungan. Bukan penghakiman.
Bagi siapa pun yang saat ini sedang bergulat dengan perasaan hampa, putus asa, atau kehilangan arah, kamu tidak sendiri.
Ada jalan keluar, dan ada orang-orang yang siap mendengarkan dan membantu tanpa menghakimi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
