Bankaltimtara

Lingkungan Kantor yang Toxic, Musuh Diam-Diam Para Pekerja, Kenali Ciri-cirinya

Lingkungan Kantor yang Toxic, Musuh Diam-Diam Para Pekerja, Kenali Ciri-cirinya

Kenali ciri-ciri lingkungan kantor yang toxic. -freepik.-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Di balik gedung-gedung tinggi yang menjulang dan ruang kerja ber-AC, ternyata banyak pekerja kantoran yang diam-diam bergumul dengan musuh tak kasat mata: lingkungan kerja yang toxic.

Masalah ini kerap luput dari sorotan, namun dampaknya nyata terasa, baik secara mental maupun fisik.

Lingkungan kantor yang toxic ditandai oleh berbagai hal. Mulai dari komunikasi yang buruk, pimpinan yang otoriter, hingga budaya kerja yang penuh tekanan dan ketidakadilan.

Dalam suasana seperti ini, karyawan tidak hanya kehilangan motivasi, tapi juga bisa mengalami stres berkepanjangan bahkan depresi.

Tidak hanya berdampak pada individu, lingkungan kerja yang toxic juga merugikan perusahaan. Tingkat resign yang tinggi, produktivitas yang menurun, hingga reputasi buruk di kalangan profesional adalah beberapa konsekuensi nyata.

BACA JUGA:Bumbu Dapur Wajib ini Ternyata Meningkatkan Risiko Depresi, Kok Bisa?

BACA JUGA:Kaltim Darurat Kesehatan Mental! Angka Depresi Masuk Peringkat Ketiga Nasional

Sayangnya, banyak pekerja yang memilih diam karena takut kehilangan pekerjaan. Padahal, mengenali tanda-tanda awal dan berani bersuara adalah langkah awal untuk perubahan.

Nah, sebelum mengalami itu, kita ketahui dulu, seperti apa sih lingkungan atau tempat kerja yang bersifat toxic tersebut.

Dikutip dari berbagai sumber, ada 8 ciri lingkungan kantor yang bersifat toxic tersebut.

1. Komunikasi Buruk
Lingkungan kerja dengan komunikasi buruk sering ditandai dengan informasi yang disembunyikan atau disalahartikan. Kesalahpahaman menjadi hal yang biasa terjadi, dan tidak jarang karyawan harus menebak-nebak apa yang sebenarnya dimaksud atasan.

Budaya gosip, fitnah, atau saling menjatuhkan antar rekan kerja memperburuk suasana. Kritik yang seharusnya bersifat membangun justru kerap disampaikan dengan nada merendahkan.

2. Atasan yang Otoriter atau Tidak Profesional
Atasan yang tidak bisa menerima kritik dan cenderung meremehkan bawahan adalah salah satu penyebab utama lingkungan kerja menjadi toxic. Alih-alih membimbing, atasan menggunakan kekuasaan untuk menekan.

Karyawan tidak memiliki ruang untuk bersuara dan merasa selalu diawasi atau dikendalikan secara berlebihan, sehingga menciptakan suasana kerja yang penuh tekanan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: