Bankaltimtara

Sektor Pangan dan Transportasi Tekan Inflasi di Balikpapan, PPU Justru Alami Deflasi

Sektor Pangan dan Transportasi Tekan Inflasi di Balikpapan, PPU Justru Alami Deflasi

Robi Ariadi, Kepala Perwakilah BI Balikpapan, saat diwawancara.-salsabila/disway kaltim-

Kemudian kenaikan tarif bimbingan belajar berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan layanan les privat menjelang ujian masuk perguruan tinggi negeri.

BACA JUGA:SangattAqua, Air Minum Dalam Kemasan Produk Lokal Kutim Sudah Siap Edar di Pasaran

"Kenaikan harga bahan bakar rumah tangga disinyalir disebabkan pengecer yang menaikkan harga, seiring terbatasnya ketersediaan pasokan di pangkalan resmi," ungkapnya.

Produksi hortikultura yang terdampak musim hujan juga memicu kenaikan harga sayuran.

Salah satunya kacang panjang yang harganya meningkat akibat pasokan berkurang dan biaya usaha tani naik yang diakibatkan oleh kondisi cuaca yang basah.

Walaupun tekanan inflasi cukup kuat, Robi menyebut terdapat beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga membantu meredam laju kenaikan IHK.

Selain itu, kelompok pakaian dan alas kaki menjadi penyumbang deflasi dengan andil -0,04 persen.

Komoditas lain yang mencatat penurunan harga yakni daging ayam ras, angkutan laut, cabai rawit, pengharum cucian atau pelembut, serta bensin.

BACA JUGA:Dorong Ekonomi Kaltim Tak Lagi Bergantung Tambang, Bank Indonesia Siapkan UMKM untuk Pasar Ekspor

Penurunan harga daging ayam ras terjadi karena pasokan mencukupi dan distribusi lancar, terutama setelah momentum Hari Besar Keagamaan Nasional Iduladha.

Lebih lanjut, kebijakan pemerintah pusat yang memberikan diskon tarif angkutan laut sebesar 50 persen sejak awal Juni hingga akhir Juli turut meringankan beban biaya transportasi laut bagi masyarakat.

Diketahui, bahwa harga bensin terkoreksi turun setelah Pertamina menetapkan penyesuaian harga BBM nonsubsidi Pertamax Series dan Dex Series per 1 Juni 2025.

Disamping itu, Kabupaten PPU mencatatkan tren deflasi pada Juni.

Data BPS menunjukkan deflasi bulanan sebesar 0,22 persen, dengan inflasi kumulatif Januari-Juni sebesar 1,84 persen, serta inflasi tahunan hanya 1,26 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan nasional maupun rata-rata provinsi.

Turunnya harga komoditas pangan menjadi faktor utama deflasi di PPU. Lima komoditas penyumbang deflasi terbesar yaitu daging ayam ras, ikan tongkol, ikan kembung, jeruk, dan sawi hijau.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: