Perlu Campur Tangan Banyak Pihak untuk Menekan Angka Stunting di Berau
Bupati Berau Sri Juniarsih-DOK Nomorsatukaltim-
BERAU, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau berkomitmen untuk terus menekan angka stunting di daerah.
Upaya ini sejalan dengan perhatian nasional terhadap kasus stunting yang meningkat di sejumlah daerah di Indonesia. Sehingga, campur tangan lintas sektor dibutuhkan untuk menekan angka kasus.
"Pemerintah pusat menginstruksikan bahwa kasus stunting harus menjadi tanggung jawab bersama, perlu campur tangan banyak pihak di Berau, komitmen ini telah kita jalankan," kata Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, Minggu 16 Minggu 2025.
Bupati terus mengimbau agar pencegahan tidak lengah. Meskipun, di daerah kasus tersebut perlahan menunjukkan tren yang lebih baik. Sebaliknya, beberapa wilayah di Indonesia mengalami peningkatan kasus.
BACA JUGA: Validasi Angka Stunting, Pemkot Bontang Gelar Operasi Timbang Balita II
BACA JUGA: Menuju Generasi Emas, Kutim Rancang SOP Cegah Stunting Lintas OPD
"Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi, seperti kurang maksimalnya intervensi gizi, data yang tidak terbarukan (mutakhir) serta diduga rendahnya pemahaman keluarga," ujarnya.
Menurutnya, sejauh ini pola yang terus dilakukan adalah dengan memperkuat pendampingan keluarga berisiko stunting serta memastikan pemutakhiran data dilakukan secara berkala.
"Saya secara berkala terus mengimbau agar Dinas Kesehatan, DPPKBP3A terus berkoordinasi dengan camat, kepala kampung hingga ke RT untuk memperhatikan sekelilingnya. Saya sudah minta semua pihak memastikan pendataan benar-benar diperbarui,” tuturnya.
Sebagai langkah tambahan, Pemkab Berau juga telah bersiaga dengan penguatan pasokan pangan bergizi bagi keluarga rentan.
BACA JUGA: Cegah Nikah Dini, DPRD Dorong Pemkab Berau Tingkatkan Langkah Edukasi
Termasuk kolaborasi lintas sektor untuk pemanfaatan lahan pekarangan, pemberian makanan tambahan, dan edukasi gizi secara intensif.
“Ini pekerjaan besar. Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan dari dunia usaha, organisasi juga penting," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
