Bankaltimtara

Validasi Angka Stunting, Pemkot Bontang Gelar Operasi Timbang Balita II

Validasi Angka Stunting, Pemkot Bontang Gelar Operasi Timbang Balita II

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni saat mengunjungi salah satu Posyandu di Bontang Lestari. -(Disway Kaltim/ Michael) -

BONTANG, NOMORSATUKALTIM — Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang kembali melaksanakan Operasi Timbang Balita tahap dua sebagai upaya validasi data dan deteksi dini kasus stunting baru di seluruh wilayah.

Kegiatan ini dimulai Selasa, 4 November 2025 dan akan berlangsung hingga Sabtu 8 November 2025, secara serentak di 15 posyandu di Kota Taman.

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni mengatakan, kegiatan ini bertujuan memperbarui data pertumbuhan anak sekaligus memastikan tidak ada balita yang luput dari pemantauan kesehatan.

Target utama program adalah anak usia 0–2 tahun sebagai masa emas pertumbuhan.

BACA JUGA: Terkejut Banyak Anak Stunting Berada di Kawasan Pesisir, Pemkot Bontang Tekan Stunting Dengan Penambahan Gizi

BACA JUGA: Data Stunting di Mahulu Tidak Sama, Dinkes: Ada Masalah Serius yang Perlu Ditangani

“Supaya ketika muncul stunting baru, kita bisa segera evaluasi. Serta segera memberikan tindakan untuk menekan stunting tersebut,” ujar Neni, Rabu (5/11/2025).

Operasi Timbang sebelumnya digelar pada Mei 2025 dan melibatkan sekitar 10 ribu balita.

Dari hasil operasi tersebut, angka stunting di Bontang tercatat menurun menjadi 1.219 anak dengan prevalensi 17,4 persen, yang merupakan penurunan tertinggi di Kalimantan Timur (Kaltim).

Sebagai tindak lanjut, Pemkot Bontang menjalankan Program Pemenuhan Makanan Tambahan (PMT) bagi balita berisiko stunting dengan melibatkan kader posyandu di setiap kelurahan.

BACA JUGA: Kesadaran Gizi dan Pola Asuh Jadi Tantangan Penanganan Stunting di Balikpapan

BACA JUGA: Menuju Generasi Emas, Kutim Rancang SOP Cegah Stunting Lintas OPD

“Metode jemput bola tetap digunakan agar semua balita terdata tepat waktu. Mereka timbang, ukur, dan catat semua data. Saat ini, kita melakukan evaluasi kembali program itu apakah berhasil atau tidak,” jelas Neni.

Meski terjadi penurunan, data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 masih mencatat angka stunting di Bontang sekitar 20 persen.

Karena itu, Pemkot menargetkan penimbangan kali ini menjangkau seluruh 10 ribu balita sasaran untuk memperoleh data yang lebih akurat.

“Makanya saya minta BPS ikut memantau dan menghitung agar data Pemkot dan BPS bisa sinkron,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: