Bankaltimtara

Tekan Angka Kekerasan dan Pelecehan Seksual Terhadap Anak di Bawah Umur Melalui Sosialisasi

Tekan Angka Kekerasan dan Pelecehan Seksual Terhadap Anak di Bawah Umur Melalui Sosialisasi

Kepala DPPKBP3A Berau, Rabiatul Islamiah.-Rizal/Nomorsatukaltim-

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Upaya menekan angka kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Berau, melakukan berbagai sosialisasi ke sekolah-sekolah dan masyarakat umum.

Kepala DPPKBP3A Berau, Rabiatul Islamiah mengatakan, selain melalui sosialisasi, pihaknya juga terus memperkuat peran organisasi di lapangan seperti PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat).

Mengingat, dalam kurun waktu dua bulan terakhir, ada sebanyak 17 kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur tercatat di Kabupaten Berau.

"Ini menjadi perhatian serius kami. Organisasi-organisasi ini kami bekali dengan manajemen pelaporan dan pendampingan korban agar dapat menjadi garda terdepan dalam perlindungan anak dan perempuan di lingkungannya,” kata Rabiatul, Minggu 6 Juli 2025.

BACA JUGA: Marak Pelecehan Seksual terhadap Anak, DPPKBP3A Berau Ajak Semua Pihak Perkuat Pengawasan

Ia mengungkapkan, bahwa dalam pelatihan yang digelar baru-baru ini, peserta ditekankan untuk menjalankan peran sebagai pelopor dan pelapor.

Namun, Berau masih kekurangan tenaga psikolog untuk melakukan pendampingan secara mendalam. “Kami hanya memiliki konselor dan beberapa sarjana hukum di UPT PPA (Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak)," bebernya.

Meski demikian, pihaknya tetap memberikan pendampingan kepada korban untuk meredakan trauma yang mereka alami.

Ia menyebutkan, Pemkab Berau memiliki Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) yang berperan aktif dalam edukasi dan konseling keluarga.

BACA JUGA: Sempat DPO, Pelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur Berhasil Ditangkap Kejari Samarinda

“Salah satu psikolog kami akan menjadi narasumber dalam pelatihan peningkatan kapasitas tersebut,” ujarnya.

Melalui penguatan sistem pelaporan, pendampingan korban, dan kolaborasi dengan berbagai pihak, DPPKBP3A berharap angka kekerasan terhadap anak di Berau bisa ditekan seminimal mungkin.

“Kami bukan hanya ingin menurunkan angka kekerasan, tapi bagaimana kekerasan itu bisa benar-benar kita hilangkan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait