Bankaltimtara

Oknum Pengacara di Kutim Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, 4 Korban Mulai Buka Suara

Oknum Pengacara di Kutim Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, 4 Korban Mulai Buka Suara

Oknum pengacara di Kutim diduga lakukan pelecehan seksual terhadap 3 kerabat dan 1 karyawannya.-(Ilustrasi/ Istimewa)-

KUTIM, NOMORSATUKALTIM - Kasus dugaan pelecehan seksual kembali mencuat di Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim). 

Kali ini, seorang oknum pengacara dilaporkan ke Polres Kutim setelah diduga melakukan pelecehan terhadap 4 orang, 3 di antaranya masih memiliki hubungan keluarga dengan terlapor.

Kuasa hukum korban, I Kadek Indra Kusuma Wardana, menyebut keberanian korban melapor menjadi langkah penting untuk membuka tabir kasus yang selama ini tertutup. 

Menurutnya, pelecehan yang dialami para korban bukan peristiwa tunggal, melainkan terjadi berulang kali dalam kurun waktu yang berbeda.

BACA JUGA: 2 Pengurus Pesantren di Balikpapan Diduga Melakukan Pelecehan Seksual Terhadap Santri

BACA JUGA: Tekan Angka Kekerasan dan Pelecehan Seksual Terhadap Anak di Bawah Umur Melalui Sosialisasi

“Korban sudah mulai berani berbicara, saling menguatkan, dan akhirnya memilih menempuh jalur hukum. Kami ingin memberikan kepastian hukum terhadap mereka,” tegas Kadek, Selasa, 19 Agustus 2025.

Kadek menambahkan, kasus ini terungkap setelah keempat korban saling berbagi cerita kepada keluarga. 

Sebelumnya, mereka memilih diam bertahun-tahun karena takut dengan posisi terduga pelaku yang dikenal berpengaruh di lingkungan tempat tinggalnya.

“Kalau mungkin korbannya hanya satu, tentu sulit. Karena pelecehan seksual itu biasanya minim saksi dan bukti. Tetapi ini ada empat korban dengan kesaksian yang sama, sehingga menjadi dasar kuat untuk laporan,” jelasnya.

BACA JUGA: Marak Pelecehan Seksual terhadap Anak, DPPKBP3A Berau Ajak Semua Pihak Perkuat Pengawasan

BACA JUGA: Laporan Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Kades Benua Baru Dinyatakan Tidak Terbukti oleh Polisi

Dari 4 korban, 3 di antaranya adalah kerabat dekat terlapor, sementara satu lainnya merupakan karyawan. 

Ironisnya, salah satu korban disebut masih di bawah umur pada saat peristiwa dugaan pelecehan terjadi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: