Bankaltimtara

700 Koperasi Terpantau Vakum, Diskop Kutim Gencarkan Penyuluhan Gratis

700 Koperasi Terpantau Vakum, Diskop Kutim Gencarkan Penyuluhan Gratis

Kabid Kelembagaan dan Pengawasan Dinas Koperasi Kutim, Firman Wahyudi.-(Disway Kaltim/ Sakiya)-

KUTAI TIMUR, NOMORSATUKALTIM - Dinas Koperasi dan UKM Kutai Timur (Diskop UKM Kutim) mengintensifkan penyuluhan gratis untuk memperkuat kelembagaan koperasi, menyusul temuan sekitar 700 koperasi tidak aktif di daerah tersebut. 

Program ini diarahkan untuk memastikan calon pengurus memahami mekanisme pendirian dan tata kelola koperasi sebelum memasuki proses legalitas.

Kabid Kelembagaan dan Pengawasan Dinas Koperasi Kutim, Firman Wahyudi, menjelaskan bahwa perubahan mekanisme pembentukan koperasi membuat pendampingan dari dinas perlu dilakukan lebih terstruktur.

“Sekarang mekanismenya sudah berubah. Akta atau sertifikat pembentukan tidak lagi dikeluarkan dinas, tetapi sudah diambil alih pemerintah pusat,” ujar Firman, Jumat (28/11/2025).

BACA JUGA: Dukung Pembangunan Koperasi Merah Putih, Pemkab PPU Siapkan Lahan Tanpa Skema Sewa

BACA JUGA: Ratusan Koperasi di Kota Balikpapan Tak Aktif, DKUMKMP Fokus Lakukan Verifikasi

Meski kewenangan penerbitan akta berada di pemerintah pusat, dinas tetap memberikan pendampingan awal.

“Kami dari dinas berinisiasi, khususnya di bidang kelembagaan dan pengawasan, agar calon pengurus mendapat pemahaman sebelum masuk ke ranah notaris,” terang Firman.

Saat ini, di Kutim terdapat 8 sampai 9 notaris yang menangani pembuatan akta pendirian koperasi. Namun sebelum itu, dinas wajib memberikan rekomendasi.

“Rekomendasi itu hanya diberikan setelah mereka ikut penyuluhan. Itu syarat wajib,” tegasnya.

BACA JUGA: Suplai Bahan Baku MBG di Kukar Disalurkan Lewat Koperasi Merah Putih

BACA JUGA: Kementerian Koperasi Kirim 4 Orang untuk Bina Koperasi Kelurahan Merah Putih Bontang

Firman menuturkan masih banyak masyarakat yang ingin membentuk koperasi tetapi belum menentukan arah usaha.

“Kadang mereka datang ingin bentuk koperasi, tapi masih bingung mau usaha apa. Nah, itu yang harus kita luruskan sejak awal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: