Bankaltimtara

Harga Minyak Dunia Terkatrol Konflik Israel-Iran, Nyaris Tembus 76 Dollar AS per Barel

Harga Minyak Dunia Terkatrol Konflik Israel-Iran, Nyaris Tembus 76 Dollar AS per Barel

Harga minyak mentah di pasar internasional terdongkrak konflik Israel-Iran yang pecah sejak akhir pekan lalu.-(Ilustrasi/ Reuters)-

Diketahui, Iran merupakan salah satu anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), saat ini memproduksi sekitar 3,3 juta barel per hari (bpd) dan mengekspor lebih dari 2 juta bpd minyak dan produk bahan bakar. 

Bila konflik menyebabkan gangguan produksi atau ekspor, pasar global berisiko mengalami kekurangan pasokan.

BACA JUGA: Ketika Kota Minyak Krisis BBM: Cerita Ghofur, Jalan Kaki dan Bantu Dorong Motor

BACA JUGA: Setelah Diserang, RS Indonesia di Gaza Utara Dikosongkan Paksa oleh Israel

Meskipun OPEC dan sekutunya termasuk Rusia masih memiliki kapasitas cadangan untuk menggenjot produksi, analis menilai kapasitas tersebut nyaris sebanding dengan output Iran. 

Sehingga potensi gangguan pasokan tetap menjadi ancaman serius bagi stabilitas harga.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan harapan agar Israel dan Iran bisa mencapai kesepakatan gencatan senjata. 

Namun, Trump menegaskan bahwa “kadang negara-negara memang harus bertempur dulu sebelum berdamai”, sembari menolak memberi pernyataan apakah AS telah meminta Israel menghentikan serangan ke Iran.

BACA JUGA: BRI dan Rumah BUMN Cetak UMKM Siap Ekspor, Kisah Sukses Baker’s Gram

BACA JUGA: Gerakan Pangan Murah, Stabilkan Harga dan Tingkatkan Daya Beli Masyarakat

Sementara itu, Kanselir Jerman Friedrich Merz berharap pertemuan pemimpin Kelompok Tujuh (G7) di Kanada dapat menghasilkan kesepakatan konkret untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.

Di sisi lain, seorang pejabat yang dikutip Reuters menyebut Iran belum bersedia merundingkan gencatan senjata selama masih dalam kondisi diserang. 

Qatar dan Oman selaku mediator juga belum berhasil membuka jalur dialog yang produktif antara kedua negara.

Kenaikan harga minyak global diperkirakan akan terus berlanjut bila konflik tak kunjung mereda. 

BACA JUGA: Dorong Sektor Produksi Bergeliat, BRI Salurkan KUR Rp 69,8 triliun ke 8,3 Juta Debitur UMKM

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait