Cegah Serangan Lanjutan, Iran Minta China-Rusia Tekan AS
Tentara Israel dan tim SAR bekerja di tengah puing-puing gedung yang hancur akibat serangan rudal Iran.-IST/AP-
BEIJING, NOMORSATUKALTIM - Duta Besar Iran untuk China, Abdolreza Rahmani Fazli meminta China dan Rusia membujuk Amerika Serikat untuk "mematuhi hukum internasional" serta mencegah potensi serangan lanjutan AS dan Israel terhadap Iran.
Kepada RIA Novosti Abdolreza mengatakan, bahwa hanya dengan bersatu dan melakukan kerja sama kolektif negara-negara di dunia dapat melawan kebijakan unilateral Washington.
"Kami berharap hal ini terjadi sebelum Amerika Serikat atau Israel memutuskan untuk kembali menyerang Iran," kata Rahmani Fazli di sela-sela Forum Perdamaian Dunia ke-13 di Beijing.
"Rusia, China, dan Eropa bisa memainkan peran penting dalam mencegah skenario ini (serangan baru AS ke Iran)," tambahnya.
BACA JUGA: Trump Terang-terangan 'Perang' Melawan BRICS, Ancam Kenakan Tambahan Tarif 10 Persen
Dia juga mengemukakan, bahwa Iran selalu siap dalam menyambut tawaran untuk berdialog. Namun, katanya, Amerika Serikat tidak bisa dipercaya.
"Kami menyambut negara mana pun, khususnya China atau Rusia, yang dapat membujuk Amerika Serikat untuk mematuhi hukum internasional,” kata sang diplomat.
Teheran juga menyatakan terima kasih kepada BRICS dan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) yang telah mengutuk serangan oleh Amerika Serikat dan Israel terhadap Iran.
Rudal Iran Hantam Pangkalan Militer Israel
Sementara itu, pada 13-24 Juni lalu, sebanyak enam rudal balistik yang diluncurkan Iran diduga telah menghantam lima pangkalan militer strategis milik Israel.
Temuan ini berdasarkan laporan analisis dari tim peneliti di Universitas Negeri Oregon, Amerika Serikat, yang dipublikasikan akhir pekan lalu.
Tim tersebut menggunakan data sumber terbuka dan teknologi pelacakan satelit untuk menilai dampak kerusakan akibat perang.
Menurut laporan yang dikutip oleh The Telegraph, enam rudal Iran diyakini tidak termasuk dalam 36 rudal yang sebelumnya diakui oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah gagal mencapai sasaran.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
