PM Qatar Harap Momentum Gencatan Senjata Gaza Tak Disia-siakan, Hamas Masih Pertimbangkan
Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, memimpin pertemuan persiapan di Doha pada 14 September 2025.-AFP-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Qatar meminta kesepakatan damai antara Israel dan Hamas bisa terwujud.
Pernyataan itu disampaikan Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani.
Ia menyatakan bahwa proposal gencatan senjata di Gaza, yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memenuhi tujuan utama para mediator.
Yakni setop pembunuhan dan pengungsian warga sipil Palestina.
BACA JUGA:Indonesia Desak Dunia Segera Lakukan Pelucutan Senjata Nuklir di Sidang PBB
Ia pun mendesak semua pihak agar memanfaatkan “momentum” ini untuk benar-benar mengakhiri perang Israel di Gaza.
Sheikh Mohammed menegaskan bahwa Doha sudah menyampaikan rencana tersebut kepada tim negosiator dari pihak Hamas. Bahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut-sebut setuju dengan proposal itu.
Menurutnya, meski masih ada tantangan teknis dan implementasi, rancangan itu menjawab hal paling mendesak: menghentikan pertumpahan darah, mencegah pengungsian, serta membuka peluang menuju penyelesaian politik.
BACA JUGA:Lebih dari 200 Demonstran Antikorupsi Ditangkap di Manila
“Semua pihak sepakat pada tiga hal utama: perang harus dihentikan, pengungsian dicegah, dan pasukan Israel ditarik penuh. Pengelolaan Gaza sepenuhnya adalah hak rakyat Palestina sendiri,” tegas Sheikh Mohammed, dikutip dari Aljazeera.
Rencana 20 Poin Trump
Proposal perdamaian itu sendiri masuk dalam rencana yang disebut “20 poin Trump”. Konon, rencana perdamaian itu sudah mendapat dukungan dari sejumlah negara Arab dan Muslim.
Seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Mesir, Turki, hingga Indonesia.
BACA JUGA:Hamas Siarkan Foto 47 Tawanan Gara-gara Sikap Netanyahu
Salah satu poin utamanya, serangan Israel ke Gaza akan langsung dihentikan setelah kesepakatan diteken.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
