Deal Lewat Telepon, Donald Trump Sepakati Tarif Indonesia 19 Persen, Tapi Ada Syaratnya
Presiden AS, Donald Trump mengklaim telah mencapai kesepakatan dagang dengan Indonesia melalui pembicaan telepon dengan Presiden Prabowo.-(Foto/ Istimewa)-
Di antaranya, membebaskan tarif atas semua produk ekspor AS ke Indonesia
Kemudian membeli energi asal AS senilai US$15 miliar atau sekitar Rp244 triliun.
BACA JUGA: Investor Global, BlackRock dan Vanguard Tambah Kepemilikan Saham BBRI
BACA JUGA: Transaksi Non-Tunai dan UMKM Jadi Arah Baru Aktivitas Publik di Balikpapan
Berikutnya mengimpor produk pertanian AS senilai US$4,5 miliar, atau setara Rp73 triliun.
Serta membeli 50 pesawat buatan Boeing, termasuk varian 777.
"Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Indonesia telah berkomitmen untuk membeli energi AS senilai US$15 miliar, produk pertanian Amerika senilai US$4,5 miliar, dan 50 pesawat Boeing Jet," tulis Trump.
Kesepakatan ini muncul di tengah kecaman internasional terhadap kebijakan dagang agresif AS.
BACA JUGA: Kisah Klaster Usaha Tanaman Hias Binaan BRI, Kini Sukses Jadi Mata Pencaharian Warga
BACA JUGA: HUT Dekranas ke-45 di Balikpapan Hasilkan Transaksi Rp1,5 Miliar
Sebelumnya, Trump telah mengirim surat resmi kepada Prabowo Subianto pada 7 Juli 2025, berisi pemberitahuan tentang tarif 32 persen yang akan diberlakukan terhadap produk Indonesia.
Dalam surat itu, ia menuding kebijakan tarif dan non-tarif Indonesia selama bertahun-tahun telah menimbulkan defisit besar bagi AS.
"Mohon dipahami, tarif ini diperlukan untuk mengoreksi kebijakan tarif dan non-tarif Indonesia selama bertahun-tahun serta hambatan perdagangan yang menyebabkan defisit perdagangan yang tidak berkelanjutan terhadap Amerika Serikat. Defisit ini merupakan ancaman besar bagi perekonomian dan keamanan nasional kami," tulis Trump dalam surat tersebut.
Sementara itu, Amerika Serikat selama ini memang mencatat defisit dalam hubungan dagang dengan Indonesia.
BACA JUGA: Pemkot Samarinda Beri Insentif Pajak, Tarif Kapal Wisata Diturunkan 5 Persen selama 6 Bulan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
