Bankaltimtara

Kenaikan Debit Air Sungai Kelay Melonjak Signifikan, Warga 11 Kampung Diimbau Waspada Banjir Kiriman

Kenaikan Debit Air Sungai Kelay Melonjak Signifikan, Warga 11 Kampung Diimbau Waspada Banjir Kiriman

Kondisi saat banjir di Kampung Merasa, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau.-istimewa-

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Kenaikan debit air Sungai Kelay yang tengah melonjak signifikan, memicu kekhawatiran akan terjadinya banjir besar.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, terdapat 11 kampung yang diminta untuk siaga penuh, terhadap potensi luapan air.

Diantaranya, untuk wilayah Kecamatan Kelay yakni Kampung Merasa. Kecamatan Segah yakni Kampung Long Ayap, Long Ayan, dan Tepian Buah.

Kemudian Kecamatan Sambaliung yakni Kampung Long Lanuk, Inaran, Bena Baru, Tumbit Melayu, Teluk Bayur, Tumbit Dayak, dan Labanan Makarti.

BACA JUGA: Antisipasi Siklus Banjir Tahunan, Pemkab Berau Akan Bangun Posko Permanen di Kampung Terdampak

Merespons hal itu, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas mengeluarkan imbauan serius kepada seluruh warga, khususnya yang tinggal di wilayah hulu.

Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul intensitas hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Berau dalam beberapa hari terakhir.

"Curah hujan yang tinggi ini berpotensi memicu terjadinya banjir atau luapan air sungai yang dapat mengancam keselamatan dan harta benda masyarakat," kata Bupati Sri Juniarsih, Selasa 9 Desember 2025.

Ia mengungkapkan, berdasarkan laporan dari BPBD Berau dan pantauan di lapangan, beberapa titik di wilayah hulu mulai menunjukkan peningkatan debit air sungai.

BACA JUGA: Debit Air Naik ke 22,74 Mdpl, BMKG dan BPBD Berau Minta Warga Bantaran Sungai Kelay Waspada

“Hujan lebat sudah terjadi belakangan ini. Oleh karena itu, kami meminta masyarakat yang bermukim di dekat aliran sungai, terutama di daerah rawan banjir, untuk selalu siaga dan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk,” ungkapnya.

Secara khusus, Bupati menekankan pentingnya peran para Ketua RT di setiap kelurahan dan kampung agar segera melakukan pemantauan aktif di wilayah masing-masing.

Menurutnya, kecepatan informasi ini sangat krusial agar tim dari BPBD dan instansi terkait dapat segera bergerak memberikan bantuan dan melakukan evakuasi yang diperlukan.

Pelaporan dapat dilakukan langsung melalui posko siaga bencana atau menghubungi pusat layanan darurat pemerintah daerah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait