Bankaltimtara

Masih Jauh dari Kemandirian Fiskal, APBD Bontang Dominan Ditopang Dana Transfer

Masih Jauh dari Kemandirian Fiskal, APBD Bontang Dominan Ditopang Dana Transfer

ilustrasi APBD.--

BACA JUGA:Malam Pergi Melaut, Paginya, Pria di Bontang Dijemput Tak Bernyawa

“Tidak ada investasi, sulit ekonomi kita akan tumbuh. Karena, Bontang ini kota industri. Kalau ekonomi tumbuh, pasti akan berdampak pada penerimaan daerah dari pajak. Pastinya akan naik juga. Seperti Balikpapan dan Samarinda. Fiskalnya sudah mencapai 50 persen,” bebernya.

Menurutnya, daerah bisa dikategorikan mandiri secara fiskal ketika kontribusi terhadap pendapatan daerah mencapai 20 persen lebih.

Sementara, Kota Taman belum mencapai angka tersebut. Masih sangat jauh. Pendapatan Asli Daerah (PAD) harus terus ditingkatkan.

“Tetapi, memang kalau mau dilihat fiskalnya naik, dana transfer juga harus diturunkan. Kalau Fiskal naik, dana transfer dari pemerintah pusat juga naik, ya, pasti kelihatan fiskal kita akan tetap kecil. Jadi memang harus bisa seimbang,” terangnya.

Di sisi lain, menurutnya, tidak adil ketika fiskal ini hanya dinilai dari pendapatan pajak daerah saja.

Tapi tidak menilai dari kontribusi daerah terhadap pemerintah pusat. Karena, menurutnya, kontribusi daerah terhadap pemerintah pusat juga besar.

BACA JUGA:Pedagang Pasar Taman Rawa Indah Malas Pindah Karena Mahal, Dagangan Belum Tentu Laku

BACA JUGA:Pipa Jargas Bocor, Wawali Bontang: Harus Tanggung Jawab

“Banyak pajak yang larinya kan ke pemerintah pusat. Misalnya saja untuk PBB PT Badak NGL. Pajaknya itu masuk ke pemerintah pusat. Lalu izin tambang dan lainnya. Banyak ke pemerintah pusat. Kembali ke daerah dalam bentuk dana transfer. Itukan tidak adil sebenarnya,” ucapnya.

Namun, karena itu sudah aturan, ia tidak bisa membantah. Saat ini fokusnya hanya menaikan PAD untuk meningkatkan fiskal Bontang.

“Kami belum ada target kapan bisa mandiri fiskal. Tetapi, kami naikkan saja dulu PAD kita,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: