2 Hari Pascatragedi Punan Mahakam, Pelaku Masih Jalani Observasi Mental di RSUD dr. Abdul Rivai
Klinik Kesehatan Jiwa RSUD dr Abdul Rivai, Berau.-Maulidia Azwini/ Nomorsatukaltim-
BERAU, NOMORSATUKALTIM - Dua hari telah berlalu setelah tragedi berdarah yang merenggut nyawa seorang istri yang tengah mengandung, serta dua anak balitanya, di Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau.
Hingga Selasa 12 Agustus 2025, pelaku yang tak lain suami sekaligus ayah korban, JL (34), masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Abdul Rivai, Tanjung Redeb.
Perawatan ini difokuskan pada pemeriksaan kejiwaan untuk memastikan kelayakan menjalani proses hukum sebelum diserahkan kembali kepada pihak kepolisian.
Humas RSUD dr. Abdul Rivai, Dani Apriat Maja mengungkapkan, bahwa JL telah menjalani perawatan di ruang Bougenville selama 2 hari terakhir, tak lama setelah diamankan dari lokasi kejadian.
BACA JUGA: Tragedi di Punan Mahakam Berau: Suami Diduga Aniaya Istri Hamil dan 2 Anaknya Hingga Tewas
BACA JUGA: Pelaku Pembantaian di Punan Mahakam Jalani Pemeriksaan Kejiwaan, Warga Tuntut Hukuman Mati
Diketahui, ruangan tersebut difungsikan sebagai tempat isolasi medis sekaligus observasi intensif, di mana tim dokter memantau perkembangan kondisi fisik dan psikis pelaku setiap harinya.
“Secara kasat mata, ketika saya sempat mengunjungi ruang perawatan, kondisinya terlihat cukup baik. Ia bahkan sudah mulai bisa diajak berbincang,” ujarnya.
Meski ada tanda-tanda perbaikan, Dani menegaskan, bahwa penilaian akhir sepenuhnya berada di tangan tim medis.
Ia menilai, proses ini tidak bisa tergesa-gesa, mengingat hasil asesmen akan menjadi dokumen resmi yang menentukan langkah selanjutnya.
BACA JUGA: Dua Balita Tewas Dihabisi Ayah Kandung, Tragedi Keluarga Gegerkan Warga Sungai Kunjang
BACA JUGA: Polisi Ungkap Kronologi Ayah Kandung Bunuh Dua Balita di Samarinda, Diduga Sudah Direncanakan
“Apabila dokter memberikan lampu hijau, pasien akan segera diserahkan kembali kepada pihak kepolisian untuk melanjutkan proses hukum sesuai prosedur,” jelasnya.
Ia menambahkan, tim medis masih menunggu hasil evaluasi dokter spesialis jiwa guna memastikan tingkat kestabilan mental pelaku.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
