Meski 450 Formasi CPNS di Berau Disetujui, Tenaga Dokter Spesialis Masih Kosong
CPNS di lingkungan Pemkab Berau yang telah dilantik dan mendapatkan SK.-rizal/disway kaltim-
BERAU, NOMORSATUKALTIM - Sebanyak 450 formasi CPNS yang diusulkan Pemkab Berau, semuanya disetujui Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Biromrasi (Kemen-PAN RB). Sayangnya, formasi untuk dokter spesialis masih sedikit.
"Tahun 2024 lalu, merupakan tahun yang sangat istimewa bagi para pelamar CPNS. Karena kita mengusulkan sebanyak 450 formasi dan disetujui 100 persen oleh KemenPAN," kata Asisten III Setkab Berau, Maulidiyah, Kamis (22/5/2025).
Menurutnya, jika dibandingkan dengan tahun- tahun sebelumnya, usulan Pemkab Berau hanya disetujui sekitar 100 -150 formasi.
"Hanya di tahun 2024 lalu, semua yang kita usulkan disetujui 100 persen," tuturnya.
Namun, dalam formasinya dari 450 itu, yang terisi hanya sebanyak 358. Diantaranya adalah 128 tenaga kesehatan, 48 tenaga pertanian, dan 182 tenaga teknis lainnya.
"Sayang sekali tidak terisi semua, ada 92 posisi yang kosong, tidak ada yang ngisi," ujarnya.
Ia berharap, kedepan usulan Pemkab Berau bisa semuanya kembali disetujui KemenPAN.
"Mudah-mudahan, usulan kita kedepan bisa di setujui semuanya kembali," harapnya.
Maulidiyah mengungkapkan, untuk tahun 2025 ini, belum ada informasi untuk seleksi CPNS. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Berau, Lamlay Sarie mengakui, formasi CPNS tahun 2024 untuk tenaga dokter spesialis di Kabupaten Berau memang banyak yang tidak terisi.
Hal ini pun menjadi tantangan serius bagi Diskes Berau dalam menyediakan layanan kesehatan yang optimal, terutama di dua rumah sakit yang dikelola pemerintah daerah.
"Memang banyak formasi dokter spesialis yang tidak terisi. Ini sudah menjadi masalah klasik setiap tahun," kata Lamlay.
Adapun beberapa formasi dokter spesialis yang dibuka namun tidak terisi. Di antaranya adalah dokter spesialis anak, anestesiologi dan terapi insentif, jantung dan pembuluh darah, mata patologi klinik, penyakit dalam, pulmonologi dan dokter respirasi, orthopedi dan traumatologi, obstetri dan ginekologi, radiologi, neurologi, serta dokter telinga hidung tenggorokan (THT).
Untuk menyisiati kekosongan tersebut, Diskes Berau menerapkan strategi rolling atau perputaran petugas secara berkala ke pusat kesehatan masyarakat (PKM).
"Salah satu cara yang kami lakukan adalah melakukan rolling petugas setiap dua minggu sekali. Kami pinjam tenaga dari puskesmas, terutama yang di wilayah kota dan memiliki jumlah SDM lebih banyak," terangnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
