Digitalisasi di Puskesmas Balikpapan Dimulai, Pelayanan Berbasis Kertas Resmi Ditinggalkan
Dinas Kesehatan Balikpapan, saat melakukan konferensi pers-Salsabila-Disway Kaltim
Sebelumnya, pelayanan kesehatan di Puskesmas berbasis pada sistem poli. Kini, model pelayanan telah bergeser menjadi sistem kluster, yang dibagi berdasarkan siklus kehidupan pasien.
BACA JUGA : Polsek Tenggarong Ungkap Kasus Pencurian yang Viral di Medsos
Ada empat kluster utama yang diterapkan yakni kluster anak, kluster remaja-dewasa, kluster lansia, dan kluster penyakit tidak menular.
Setiap kluster memiliki pendekatan layanan yang lebih spesifik dan disesuaikan dengan karakteristik serta kebutuhan pasien di masing-masing fase kehidupan.
Ia mengatakan, perubahan ini dimaksudkan agar pelayanan menjadi lebih terarah dan komprehensif. Petugas medis pun dapat memberikan intervensi yang tepat sasaran karena sistem telah mengelompokkan pasien berdasarkan tahapan usia dan risiko kesehatannya.
Sebagai tindak lanjut dari transformasi layanan ini, seluruh tenaga kesehatan (Nakes) di Kota Balikpapan akan mengikuti pelatihan dan pembekalan terkait digitalisasi dan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam pelayanan kesehatan.
BACA JUGA : Pemprov Kaltim dan YKAN Perpanjang Kerja Sama Lingkungan Lima Tahun ke Depan
Pelatihan dijadwalkan berlangsung pada 23-26 Juli 2025, dengan peserta berasal dari seluruh Puskesmas di tujuh kecamatan.
Kemudian, materi pelatihan mencakup pemahaman sistem informasi kesehatan digital, pemanfaatan AI untuk skrining dan diagnosis awal, serta penyelarasan kebijakan pusat dengan pelaksanaan teknis di lapangan.
"Seluruh nakes wajib memahami sistem ini agar pelayanan tetap optimal dan adaptif terhadap perkembangan teknologi," tekan Farida.
Dengan pelatihan itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Apkesmi berharap seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan siap menghadapi era baru pelayanan berbasis data dan teknologi. Apalagi, ujarnya, penguatan sistem informasi menjadi salah satu indikator dalam transformasi enam pilar sistem kesehatan nasional.
BACA JUGA : Sekolah Swasta Mengeluh, SPP Diharuskan Gratis, Tapi Operasional Pendidikan Mahal
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
