Bankaltimtara

Digitalisasi di Puskesmas Balikpapan Dimulai, Pelayanan Berbasis Kertas Resmi Ditinggalkan

Digitalisasi di Puskesmas Balikpapan Dimulai, Pelayanan Berbasis Kertas Resmi Ditinggalkan

Dinas Kesehatan Balikpapan, saat melakukan konferensi pers-Salsabila-Disway Kaltim

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Seluruh Puskesmas di Kota Balikpapan resmi beralih ke sistem digital penuh dalam pelayanan kesehatan.

Mulai dari pendaftaran pasien, rekam medis, hingga hasil laboratorium, semuanya kini terdokumentasi secara elektronik. 

Langkah tersebut menjadi bagian dari implementasi kebijakan transformasi layanan kesehatan berbasis teknologi yang sedang didorong secara nasional.

Ketua Akselerasi Puskesmas Indonesia (Apkesmi) Kota Balikpapan, drg Farida menyatakan bahwa digitalisasi ini mencakup seluruh aspek pelayanan dan administratif. 

BACA JUGA : Pemkab Berau Wacanakan Jam Malam, Tekankan Urgensi Ketertiban dan Perlindungan Sosial

Ia menyebut, penggunaan sistem informasi kesehatan elektronik telah menggantikan seluruh proses manual yang sebelumnya masih menggunakan dokumen fisik atau berbasis kertas.

"Sekarang semua sudah digital. Tidak ada lagi yang menggunakan kertas, dari rekam medis sampai hasil lab," jelas Farida saat konferensi pers, pada Selasa 22 Juli 2025.

Salah satu inovasi utama dalam digitalisasi ini adalah penerapan Rekam Medis Elektronik (RME) secara menyeluruh di semua Puskesmas.

RME memungkinkan informasi riwayat kesehatan pasien tersimpan dan diakses secara digital, sehingga memudahkan pelacakan riwayat perawatan, meningkatkan efisiensi, serta mengurangi risiko kehilangan atau kerusakan data.

BACA JUGA : Komitmen Mensejahterakan Tenaga Kerja Lokal, Disnakertrans Kirim Pekerja ke Mongolia

Farida mengungkapkan, perubahan ini juga mendorong efisiensi tenaga kesehatan, khususnya dalam hal pencatatan data dan pelaporan.

Dengan integrasi sistem, proses layanan pasien bisa lebih cepat karena tidak perlu lagi mengisi formulir atau berkas secara manual. 

Selain itu, pemanfaatan sistem digital juga dinilai dapat meminimalisir potensi kesalahan input data dan mempercepat rujukan bila dibutuhkan.

Tidak hanya sistem informasi yang berubah, skema pelayanan juga mengalami pembaruan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait