Aturan Sudah Berubah, Elpiji 3 Kilogram Ternyata Masih Kosong di Balikpapan
Salah satu pengecer yang menjual gas LPG subsidi, di kawasan Pasar Baru, Balikpapan Kota, Rabu (5/2/2025). -chandra/disway-
Menteri Bahlil menegaskan bahwa dengan perubahan status pengecer menjadi sub pangkalan, distribusi LPG 3 Kg akan lebih terkendali. Hal ini dilakukan untuk mencegah lonjakan harga serta potensi penyalahgunaan subsidi.
Sebelumnya, Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disdag Balikpapan, Anwar, sempat mengakui alokasi LPG subsidi untuk Balikpapan memang kurang.
Ia mencontohkan tahun 2024 lalu, dimana alokasi yang disalurkan 19.768 metrik ton dari pengajuan 30ribu metrik ton.
"Kami berharap ada tambahan alokasi dari pemerintah pusat," ujarnya saat ditemui pada kegiatan Operasi Pasar gas LPG subsidi di Kelurahan Gunung Samarinda, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Akhirnya Pengecer Boleh Jual LPG 3 Kg Lagi, Tapi Harus Penuhi Syarat Berikut
Diberitakan sebelumnya bahwa, Dahlena, pemilik salah satu pangkalan gas LPG yang berada di ruas Jalan Ruhui Rahayu, Balikpapan Selatan mengatakan bahwa stok gas melon tersebut sedang kosong. Ia juga mengaku tidak tahu pasti kapan ada pasokan lagi.
“Enggak tahu kapan ada (pasokan) lagi. Sabtu kemarin terakhir diantar. Ini kosong karena jatah kita disini Balikpapan kan dibagi ke PPU sama Tenggarong,” tuturnya kepada Nomorsatukaltim.
Terpisah, saat dikonfirmasi soal distribusi jatah LPG subsidi Balikpapan yang dibagi ke Tenggarong dan Penajam, Kepala Disdag Balikpapan, Haemusri, tak membantah.
"Ada indikasi begitu," singkat Haemusri melalui pesan WhatsApp.
Namun sementara ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Pertamina Patra Niaga menyoal hal ini.
Dikonfirmasi soal distribusi LPG subsidi, Manager Communication Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Edi Mangun, belum memberi respon hingga sore ini, Rabu (5/2/2025).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

