Bankaltimtara

Krisis Sudah 2 Bulan, Warga di Perbatasan Mahulu Belum Juga Terima Bantuan dari Pemerintah

Krisis Sudah 2 Bulan, Warga di Perbatasan Mahulu Belum Juga Terima Bantuan dari Pemerintah

Kondisi air Sungai Mahakam di Mahulu yang surut.-Iswanto/ Nomorsatukaltim-

MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Warga di perbatasan Mahulu, terutama di Kecamatan Long Apari semakin sulit mendapatkan bahan kebutuhan pokok.

Ketersediaan bahan pokok seperti beras di beberapa toko semakin menipis. Harganya juga sangat mahal, hingga menyentuh angka Rp1,2 juta, belum lagi jenis kebutuhan pokok lainnya.

Kondisi ini telah mereka alami selama kurang lebih 2 bulan, setelah wilayah Mahulu dilanda musim kemarau yang menyebabkan debit air Sungai Mahakam semakin surut.

Mirisnya, selama menghadapi kondisi tersebut, warga Mahulu terutama di perbatasan belum juga mendapatkan bantuan subsidi pangan dari pemerintah, baik dari pemerintah kabupaten maupun Provinsi Kaltim.

BACA JUGA: Tanggapi Krisis Pangan di Long Apari Mahulu, Ekti Imanuel: Sebentar Lagi Bantuan Segera Dikirim

BACA JUGA: Sembako dan BBM Langka, Warga Perbatasan RI-Malaysia di Mahulu Tunggu Bantuan Subsidi Pangan

Petinggi Kampung Long Apari, Aristhon Sengiru Hang mengatakan, bahwa kondisi krisis tahun ini sangat parah, ketimbang tahun sebelumnya.

Musim kemarau tahun ini sangat lama, hingga menyebabkan debit air Sungai Mahakam sangat surut drastis. Hingga menyebabkan sebagian besar moda transportasi air seperti speedboat tak bisa lagi berlayar.

“Tahun ini yang sangat parah. Tahun lalu memang ada juga kemarau tapi tidak separah tahun ini,” kata Sengiru saat dihubungi media ini, Minggu 3 Agustus 2025.

Kata Sengiru, selama kondisi krisis ini terjadi, pihaknya telah mengusulkan bantuan ke Pemerintah Kabupaten Mahulu, melalui dinas terkait dengan mengirimkan data kependudukan. “Kami sudah usulkan, termasuk data penduduk juga kami kasih,” ujarnya.

BACA JUGA: Warga Long Apari Mahulu Desak Gubernur Kaltim Buka Mata Melihat Kesulitan Rakyat di Wilayah Perbatasan

BACA JUGA: Kehidupan Masyarakat Perbatasan Susah karena Akses, DPRD Mahulu Tanyakan Prioritas Pembangunan Daerah

Kasi Pemerintahan Kampung Long Apari, Veronika Usung menambahkan, bahwa kondisi krisis pangan selama 2 bulan berjalan ini sangat terasa sekali, terlebih Kampung Long Apari yang letaknya paling ujung, menyusul 2 kampung lainnya seperti Noha Tivab dan Noha Silat.

Selama krisis ini, warga perbatasan dihadapkan dengan harga bahan pokok yang sangat mahal, dengan ketersediaan yang sangat terbatas.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: