Pemkab Mahulu Resmi Buka Festival Menugal, Bagian dari Pelestarian Budaya dan Ketahanan Pangan
Pemkab Mahulu saat melaksanakan kegiatan Menugal bersama di ladang Paroki Santo Petrus Ujoh Bilang.-istimewa-
MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Pemkab Mahulu secara resmi membuka Festival Menugal dan Pasar Seni Rakyat 2025 di Lapangan Tribun Ujoh Bilang. Adapun lokasi menugal yakni bertempat di ladang Paroki Santo Petrus Ujoh Bilang.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian syukuran atas pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Mahulu periode 2025-2030, yang dikemas sebagai bentuk nyata pelestarian tradisi dan kearifan lokal masyarakat Dayak.
Wakil Bupati Mahulu, Suhuk mengatakan, bahwa tradisi menugal memiliki makna yang jauh lebih dalam daripada sekadar kegiatan menanam padi.
“Menugal bagi masyarakat Dayak bukan hanya menanam padi, tetapi juga simbol penghormatan terhadap kehidupan. Di setiap hentakan kayu tugal ke tanah, terselip doa agar padi tumbuh subur, hasil panen melimpah, dan ladang dijauhkan dari hama serta penyakit,” ujar Suhuk mewakili Bupati Mahulu, Angela Idang Belawan, Selasa 14 Oktober 2025.
BACA JUGA: Digelar Pekan Depan, Sertijab Bupati Mahulu Dirangkai dengan Festival Budaya
BACA JUGA: Usai Dilantik, Bupati Angela Ajak Warga Bersatu Demi Wujudkan Visi Mahulu Melaju
Wabup menegaskan, bahwa pelestarian tradisi seperti menugal merupakan bagian penting dari pembangunan daerah.
Pemerintah daerah menempatkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal sebagai fondasi dalam memperkuat karakter dan peradaban masyarakat Mahulu.
“Pembangunan sejati bukan hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membangun peradaban dan karakter manusia. Pembangunan yang kokoh harus bertumpu pada kebudayaan yang hidup dan memberi makna bagi rakyatnya,” ujarnya.
Tradisi menugal juga dinilai sebagai bagian dari ekosistem ketahanan pangan daerah, karena mengandung nilai gotong royong, kebersamaan, serta pengetahuan lokal yang menjadi dasar kemandirian dan kedaulatan pangan.
BACA JUGA: Program Tanam Padi 10 Hektare di Mahulu belum Maksimal, Kendala Teknis Masih Mendominasi
BACA JUGA: Program Tanam Padi Gunung 10 Hektare di Mahulu Dinilai Gagal, Ketua DPRD Dorong Evaluasi Total
"Kita ingin agar setiap benih yang ditugal bukan hanya tumbuh menjadi padi yang subur, tetapi juga menjadi simbol kesuburan nilai dan semangat kebersamaan,” ucapnya.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Mahulu berharap semangat menugal tetap hidup di tengah masyarakat, sebagai wujud penghargaan terhadap alam, kerja keras petani, serta kemandirian pangan lokal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
