Bankaltimtara

Angka Stunting Melonjak di Balikpapan, Alarm Serius bagi Pemerintah Kota

Angka Stunting Melonjak di Balikpapan, Alarm Serius bagi Pemerintah Kota

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan, Alwiati, saat diwawancara di Grand Senyiur.-(Disway Kaltim/ Salsa)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) menghadapi tantangan serius terkait peningkatan kasus stunting balita. 

Berdasarkan data terbaru, prevalensi stunting di kota ini mengalami kenaikan dari 21,6 persen menjadi 24,6 persen. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan, Alwiati, mengakui bahwa lonjakan angka tersebut sebagai sinyal peringatan. 

Bukan hanya untuk Pemkot Balikpapan, tapi harus ditanggapi secara serius oleh semua pihak. 

BACA JUGA: Pernikahan Dini Jalur Adat Jadi Sorotan DPRD Kutai Barat, Stunting Tak Kunjung Reda

BACA JUGA: Kutim Buktikan Stunting Bisa Dikendalikan, Turun 8,4 Persen dalam Setahun

Ia menyebut, perlu kolaborasi lintas sektor dalam menangani permasalahan stunting di tingkat daerah.

"Ini peringatan bagi semua pihak untuk lebih fokus dan kolaboratif dalam menangani stunting," ujar Alwiati, Sabtu (26/7/2025).

Sebagai respons, Dinkes Balikpapan menjalin kemitraan strategis dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). 

Kolaborasi ini ditujukan untuk memperkuat layanan preventif dan edukatif, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil dan anak balita.

BACA JUGA: Pemkab Berau Alokasikan Anggaran Rp178 Miliar untuk Percepatan Penanganan Stunting

BACA JUGA: Balikpapan Luncurkan Program Gempur Stunting, Langsung Menyasar ke Masyarakat

Pendekatan yang diambil bersifat individual dan berkelanjutan. 

Selain pemeriksaan kesehatan rutin, dilakukan pula pemantauan tumbuh kembang anak serta pendampingan intensif agar setiap intervensi dapat langsung menjangkau anak-anak dengan risiko tinggi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: