Stok Beras Tembus 3 Juta Ton, Mentan: Tertinggi dalam 20 Tahun Terakhir

Stok Beras Tembus 3 Juta Ton, Mentan: Tertinggi dalam 20 Tahun Terakhir

Presiden Prabowo Subianto memanen padi menggunakan combine harvester pada Panen Raya Nasional di Desa Randegan Wetan, Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).-ist/Humas Kementan-

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM- Serapan gabah kering panen (GKP) di tingkat petani oleh Perum Bulog saat ini mengalami tren peningkatan hingga mencapai 2.000 persen.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa dengan serapan yang tinggi, saat ini stok beras mencapai 2,4 juta ton.

Dia mengatakan, bahwa saat ini Bulog dalam satu kali penyerapan mampu menyerap gabah petani hingga mencapai 800.000 ton.

"Serapan Bulog meningkat 2.000 persen. Dulu hanya 35.000 ton, sekarang mencapai 800.000 ton," kata Mentan dikutip dari Antara, Senin (7/4/2025).

BACA JUGA: Percepat Swasembada Pangan, Presiden Prabowo Kunjungi Lahan Pertanian di Merauke

BACA JUGA: Pj Gubernur Ajak Band Slank Tanam Bibit Padi

Amran mengapresiasi serapan gabah yang dilakukan oleh jajaran Perum Bulog di seluruh wilayah Indonesia karena meningkat signifikan demi ketersediaan cadangan beras pemerintah (CBP).

"Banyak Direksi Bulog yang menginap di kantor karena tingginya semangat kerja. Kita juga telah menyewa gudang tambahan sebanyak 750 ribu ton karena gudang-gudang eksisting sudah penuh,” ucap Mentan Amran saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kegiatan panen raya bersama para petani dari 14 provinsi di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).

Saat ini stok beras nasional di Gudang Bulog telah mencapai 2,4 juta ton dan diprediksi menembus 3 juta ton di akhir bulan April, angka tertinggi dalam 10–20 tahun terakhir.

BACA JUGA: Bentuk Kelompok Tani Agar Mudah Mendapat Bantuan Pertanian, Begini Caranya!

BACA JUGA: Pemkab Berau Dukung Pengembangan Pertanian demi Mewujudkan Swasembada Pangan

“Alhamdulillah, ini semua buah dari sinergi dan kepemimpinan Bapak Presiden. Dari benih, alat mesin pertanian, pompanisasi, cetak sawah, HPP (harga pembelian pemerintah) sampai serapan Bulog sudah berjalan dengan baik," tutur Mentan.

Kementerian Pertanian saat ini sedang memrproses pembangunan dan normalisasi jaringan irigasi seluas 2 juta hektare bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PUPR) demi meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia dalam mewujudkan swasembada pangan.

"Jika ini selesai, insya Allah pangan kita akan aman, dan mimpi besar menjadi lumbung pangan dunia dapat segera terwujud,” kata Mentan.

Amran juga mengungkapkan bahwa para petani di seluruh Indonesia berterima kasih kepada Presiden Prabowo atas kenaikan harga gabah di pasaran, yang kini senilai Rp6.500 per kilogram.

BACA JUGA: Hadapi Kebijakan Tarif Impor AS, Pemerintah Tempuh Jalur Negosiasi

BACA JUGA: Hadapi Tarif Dagang AS, Pemerintah Siapkan Strategi Mitigasi Dampak Ekonomi

Selain itu, kebijakan pupuk juga dinilai lebih sederhana, sehingga memudahkan petani dalam mendapatkan pupuk. Menurutnya, kebijakan ini merupakan bentuk revolusi di bidang pertanian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: