Hasil Pertanian Penajam Bisa Swasembada Pangan hingga Penopang Kemandirian Ekonomi

Panen raya di Desa Sidorejo, Kecamatan Penajam, Kabupaten PPU.-istimewa-
Banner PPU 2025--
PPU, NOMORSATUKALTIM - Hasil pertanian yang dilakukan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Maju di Desa Sidorejo, Kecamatan Penajam, tak hanya berpotensi pengembangan swasembada pangan, namun juga penopang kemandirian ekonomi.
Panen raya dilaksanakan Gapoktan Desa Sidorejo dengan luasan sawah 1 hektare menghasilkan 6 ton gabah. Sementara luas hamparan sawah secara menyeluruh mencapai 365 hektare. Bupati PPU, Mudyat Noor mengaku bangga dengan hasil panen raya Gapoktan Sri Maju.
"Hasil panen hari ini satu hektar sawah mampu menghasilkan enam ton gabah," kata Mudyat Noor, saat panen raya di Desa Sidorejo, Senin (24/3/2025).
Saat ini yang menjadi tantangan pertanian yakni sistem tanam yang mengandalkan tadah hujan. Sehingga perlu melakukan strategi tanam yang baik meskipun hanya 2 kali tanam dalam 1 tahun, kata Mudyat, salah satunya seperti pindah tanam dan pemilihan bibit maupun perawatan yang baik.
"Kuncinya bukan luasan tapi kualitas yang kita tanam, kalau bibit baik, pupuknya sesuai, airnya cukup dan metodenya benar hasilnya pasti lebih besar seperti yang diperoleh ini mencapai 6 ton yang semula hanya 4 ton," jelasnya.
Guna mendukung produktifitas pertanian di Kabupaten PPU sekaligus menjadi daerah yang menjadi lumbung pangan Kaltim, Mudyat berkomitmen untuk mendukung kemajuan sektor pertanian serta meminta keterlibatan peran aktif Dinas Pertanian.
"Petani PPU harus semakin maju, mari kita tingkatkan potensi pertanian kita dan yang paling penting jangan alih fungsikan lahan sawah ini untuk hal lain karena jika kita kelola dengan benar nilai ekonominya sangat luar biasa," pintanya.
Ia meminta kepada para petani untuk betul-betul memperhatikan kualitas pertanian yang dihasilkan karena harga gabah yang diserap Bulog saat ini senilai Rp6.500.
"Kiranya dari harga ini bisa sama-sama saling menguntungkan tidak saja bagi petani dengan harga jual yang layak tetapi kualitas beras yang diperoleh Bulog juga baik," tandas Mudyat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: