Antisipasi Krisis Pangan, Pemkab Kutim Cetak Sawah 1.900 Hektare untuk Petani Muda
Kepala DTPHP Kutim, Diah Ratnaningrum-Sakiya Yusri/Nomorsatukaltim-
KUTIM, NOMORSATUKALTIM – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan dengan menyiapkan program pencetakan sawah seluas 1.900 hektare pada 2025.
Program ini tidak hanya ditujukan untuk memperkuat produksi pangan daerah, tetapi juga sebagai upaya nyata mendorong regenerasi petani dengan melibatkan generasi muda secara aktif di sektor pertanian.
Langkah tersebut diambil menyusul data Dinas Pertanian Kutim yang mencatat sebanyak 63,76 persen petani di daerah ini kini berusia di atas 45 tahun.
Kondisi tersebut dinilai berpotensi mengganggu keberlanjutan sektor pertanian apabila tidak segera diantisipasi dengan kebijakan yang tepat.
BACA JUGA: Kejelasan Status Lahan Hambat Realisasi Cetak Sawah di Kaltim, Swasembada Beras Terancam
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Kutim, Dyah Ratnaningrum menegaskan, keterlibatan pemuda dalam pertanian bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan strategis demi menjaga ketahanan pangan dan masa depan ekonomi daerah.
“Regenerasi petani harus segera kita siapkan. Karena jika tidak, dalam beberapa tahun ke depan kita akan menghadapi persoalan serius di sektor pangan,” ujar Dyah usai dialog publik KNPI, Kamis 18 Desember 2025.
Ia menjelaskan, program pencetakan sawah seluas 1.900 hektare tersebut akan tersebar di sejumlah kecamatan, mulai dari Sangkulirang hingga Bengalon.
Lokasi-lokasi tersebut dipilih karena dinilai memiliki potensi lahan dan dukungan infrastruktur pertanian yang memadai.
BACA JUGA: Akbar Tanjung: Pertanian Harus Jadi Prioritas Jangka Panjang Kutim
Program ini juga dirancang sebagai ruang masuk bagi petani muda untuk terlibat langsung dalam proses produksi pangan, mulai dari pengelolaan lahan, pemanfaatan alat mesin pertanian (alsintan), hingga pengolahan hasil panen.
Menurut Dyah, sektor pertanian Kutim memiliki prospek ekonomi yang kuat. Produktivitas padi di sejumlah wilayah bahkan telah mencapai 6 hingga 7 ton per hektare, angka yang dinilai cukup kompetitif jika dikelola secara modern dan berkelanjutan.
Selain padi, Kutim juga memiliki komoditas unggulan seperti Pisang Kepok dan Nanas Bunga Putih yang telah dikenal secara nasional.
Komoditas tersebut dinilai berpotensi menjadi sumber ekonomi baru jika digarap serius oleh generasi muda.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

