Angka Kemiskinan di Kutim Turun Tipis, Pemkab Perkuat Basis Data dan Strategi Pengendalian Pendatang
Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Setkab Kutim, Noviari Noor.-(Disway Kaltim/ Sakiya)-
KUTAI TIMUR, NOMORSATUKALTIM – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) terus mengintensifkan upaya pengentasan kemiskinan melalui penguatan basis data dan koordinasi lintas sektor.
Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Setkab Kutim, Noviari Noor menegaskan bahwa data menjadi faktor kunci dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran bagi masyarakat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kutai Timur, angka kemiskinan di wilayah tersebut mengalami penurunan di 2025.
Penurunan tersebut tercatat hampir mencapai 0,8 persen atau mendekati satu persen dibandingkan tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Pemkab Kutim Validasi Ulang Data Kemiskinan: Ada yang Terdata Miskin Tapi Punya Mobil
Meski angka tersebut menunjukkan tren membaik, Kutim masih berada di peringkat 4 daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Kalimantan Timur.
“Aspek paling penting dalam mengatasi kemiskinan adalah data yang valid sebagai dasar kebijakan,” ujar Noviari saat diwawancara, Selasa (9/12/2025).
Ia mengatakan bahwa setelah memperoleh data yang lebih akurat, pemerintah daerah akan menyiapkan langkah-langkah kebijakan baru untuk semakin menekan angka kemiskinan.
Menurutnya, kebijakan ke depan harus lebih tajam dan menyentuh langsung kelompok masyarakat rentan.
BACA JUGA: DPRD Kutim: Ada yang Salah dalam Pengelolaan Program Pengentasan Kemiskinan
“Mudah-mudahan setelah kita mendapatkan data yang valid, kita bisa mengambil satu langkah kebijakan lagi untuk menurunkan angka kemiskinan,” katanya.
Menanggapi wacana penerapan sistem deposit bagi pendatang sebagaimana diterapkan di Jerman.
Noviari menilai konsep tersebut menarik, namun penerapannya di Kutim tidaklah sederhana dari sisi teknis.
“Kita tidak bisa menangkal orang yang masuk ke Kutim hanya untuk mencari kerja, dan penerapan sistem seperti itu secara teknis memang agak sulit,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
