Hadapi Tarif Dagang AS, Pemerintah Siapkan Strategi Mitigasi Dampak Ekonomi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.-istimewa-
JAKARTA, NOMORSATUKALTIM – Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk merespons kebijakan tarif dagang baru yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS).
Kebijakan tersebut diketahui menetapkan tarif sebesar 32 persen terhadap sejumlah produk ekspor, yang dinilai berpotensi memberikan tekanan serius terhadap sektor perdagangan dan perekonomian nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa pemerintah akan segera melakukan kajian komprehensif terhadap dampak pengenaan tarif tersebut.
Analisis ini mencakup sektor-sektor yang terdampak langsung maupun efek lanjutan terhadap ekonomi makro secara keseluruhan.
BACA JUGA : Akademisi Unmul Desak Pemerintah Bentuk Tim Independen Uji Kualitas BBM, Libatkan Banyak Pihak
“Pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi kebijakan tarif resiprokal dari AS, termasuk melalui pendekatan diplomasi dan jalur negosiasi bilateral,” ujar Airlangga, dikutip dari Disway.id pada Minggu (6/4/2025).
Langkah mitigasi juga mencakup penguatan sektor keuangan dalam negeri.
Airlangga menegaskan bahwa pemerintah bersama Bank Indonesia akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah serta memastikan ketersediaan likuiditas valuta asing (valas) di pasar.
“Stabilitas nilai tukar rupiah menjadi fokus utama, agar pelaku dunia usaha tetap memiliki kepastian dan tidak terganggu dalam menjalankan kegiatan ekspor-impor. Pemerintah juga menjaga agar yield Surat Berharga Negara (SBN) tetap stabil di tengah gejolak pasar keuangan global,” jelasnya.
BACA JUGA : Denpomal Banjarmasin Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Jurnalis, Tak Ada Adegan Rudapaksa
Dalam menghadapi tantangan ini, pemerintah mengaktifkan koordinasi lintas sektor dengan melibatkan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk perwakilan Indonesia di AS serta para pelaku usaha nasional.
Kolaborasi ini bertujuan menyusun strategi responsif yang komprehensif, mencakup aspek diplomasi, ekonomi, serta kebijakan perdagangan.
Airlangga menyebutkan bahwa pemerintah juga akan memperkuat komunikasi dengan otoritas AS di berbagai tingkatan.
Salah satu langkah konkret yang akan dilakukan adalah mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Washington DC untuk melakukan negosiasi langsung dengan pemerintah AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: